Optimisme SML Kejar Target Penjualan Rp10 T Tahun Ini

Analisis mengenai bisnis properti untuk tahun ini masih terus mengemuka dikaitkan dengan berbagai situasi yang berpengaruh pada sektor ini lokal maupun global. Secara umum situasi perekonomian masih menghadapi berbagai tantangan namun untuk sektor properti masih ada banyak peluang yang bisa diraih.
Menurut Ferry Salanto, Head Research Department Colliers Indonesia, sektor properti pada tahun ini akan diwarnai oleh berbagai tren baru yang akan beradaptasi dengan dinamika pasar khususnya segmen hunian berbasis green living, kawasan mixed use, kawasan industri berbasis data center, serta properti logistik yang akan terus berkembang.
“Di sisi lain kebijakan fiskal dan moneter pada 2025 akan berpengaruh signifikan terhadap industri properti. Misalnya keputusan pemerintah yang kembali menebar insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah tapak ataupun apartemen siap huni hingga 31 Desember 2025 akan menjadi salah satu pendorong utama yang menjaga sektor properti tetap bertumbuh,” ujarnya.
Pernyataan Ferry itu dikutip saat paparannya di acara Media Talkshow Sinar Mas Land (SML) Property Outlook 2025 di BSD City, Kamis (6/03). Ferry juga menyebut beberapa subsektor properti terus menunjukkan pergerakan seperti residensial khususnya rumah tapak, data center, hotel-komersial, dan kawasan industri.
Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk Hermawan Wijaya mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai strategi yang disesuaikan dengan permintaan pasar di seluruh segmen produknya. Hal itu telah berdampak pada kinerja perusahaan yang cukup baik di tengah situasi bisnis yang penuh tantangan.
“Sepanjang tahun 2024 lalu pencapaian prapenjualan kami mencapai Rp9,72 triliun dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp9,5 triliun. Kendati masih penuh tantangan, kami melihat ada banyak indikator yang baik untuk sektor properti terus bertumbuh hingga kami menargetkan pada tahun ini sebesar Rp10 triliun,” katanya.
Kinerja bisnis yang cukup baik yang bisa dicapai pada tahun lalu juga menjadi angin segar untuk mendorong pertumbuhan bisnis tahun ini. Capaian itu akan dijaga untuk terus mencatatkan tren peningkatan pada angka prapenjualan dengan terus melanjutkan pengembangan proyek di berbagai kota sesuai kebutuhan pasar.
Saat ini SML tengah mengembangkan berbagai proyek yang berlokasi di Jabodetabek, Medan, Surabaya, Semarang, dan Balikpapan. Situasi ekonomi yang semakin kondusif dan tingginya perhatian pemerintah terhadap sektor perumahan menjadi salah satu katalis pertumbuhan industri properti.
Deputy Group CEO Strategic Development & Assets SML Herry Hendarta menambahkan, dari total penjualan tahun 2024, segmen residensial memberikan kontribusi terbesar mencapai Rp5,4 triliun atau 56 persen dari total penjualan yang diraih.
Baca juga: Gandeng 21 Bank, SML Luncurkan Move in Quickly
“Dengan capaian itu kami optimistis bisa meraih target penjualan tahun ini sebesar Rp10 triliun dan untuk itu telah disiapkan sejumlah strategi untuk mendorong masyarakat membeli maupun berinvestasi properti. Kami juga masih akan menjalankan aktivitas ekspansi dan terus melakukan diversifikasi portofolis dengan memperluas landbank,” imbuhnya.
Ada potensi besar khususnya untuk pengembangan proyek residensial di berbagai lokasi di luar BSD City yang menjadi pengembangan utama BSD. Untuk itu beberapa waktu lalu SML mengakuisisi 99 persen saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) yang mencakup kawasan Rancamaya Golf Estate, Rancamaya Golf & Country Club, R Hotel, Harvest City, dan Royal Tajur.
Selain akuisisi, SML juga memperkuat portofolio properti di segmen hunian premium dan kawasan terpadu sekaligus mendukung pengembangan kawasan dengan konsep berkelanjutan (sustainable). Terkait hal ini dijelaskan oleh Chief of Corportae Sales and Marketing SML Dian Asmahani.
“Tren hunian yang semakin dinamis dengan meningkatnya minat pada hunian berkualitas, green living, dan smart home membuat kami fokus menyasar generasi muda sebagai target pasar utama. Untuk itu terus didorong pemasaran yang lebih adaptif, eksplorasi produk, hingga strategi marketing yang menarik seperti program spesial Move in Quickly untuk meningkatkan akses kepemilikan properti,” beber Dian.