Selasa, Oktober 21, 2025
HomeGaya HidupAksesorisMelihat Gambaran Masyarakat Pesisir Dalam Pameran Fotografi

Melihat Gambaran Masyarakat Pesisir Dalam Pameran Fotografi

Goethe-Institut Indonesien bekerja sama dengan Bremen Centre for Building Culture
menghadirkan pameran fotografi “Living at the Urban Seafront“ mulai 6 Mei hingga 1 Juni
2025 di Goethe-Institut Jakarta.

Pameran ini menampilkan 47 karya dari 17 fotografer Indonesia dan Jerman untuk menyusuri pengalaman dan kondisi masyarakat yang tinggal di tepian kota dan laut yang berada di Jakarta, Bekasi, Gresik, Makassar, hingga Bremen (Jerman).

Pameran ini menampilkan karya-karya dari Aan Melliana, Abyan Madani, Agus Susanto,
Arie Basuki, Dikye Ariani, Djuli Pamungkas, Fernando Randy, Idealita Ismanto, Iqro Rinaldi,
Muhammad Fauzan, Nafiah Solikhah, Qeis Sulthon, Rejeky Kene, Wiagung Prayudha, dan Yuan Adriles yang didialogkan dengan karya Nikolai Wolff dan Kay Michalak dari Bremen.

Ada 15 karya fotografer Indonesia yang dipilih melalui panggilan terbuka kemudian diseleksi oleh enam juri interdisipliner dari Indonesia dan Jerman yaitu Irene Barlian (fotografer/Jakarta), Ulrike Heine (ilmuwan budaya/Kiel), Sigit D. Pratama (desainer pameran/Jakarta), Jan-Philipp Possmann (kurator/Mannheim), Elisa
Sutanudjaja (urbanis/Jakarta), dan Nikolai Wolff (fotografer/Bremen).

“Perubahan iklim adalah fenomena global yang harus kita hadapi dengan strategi mitigasi dan salah satu strategi dalam kaitan dengan kenaikan permukaan air laut adalah ketahanan kawasan pesisir. Dialog di antara kota-kota pesisir yang begitu berbeda seperti Bremen dan Jakarta mengungkapkan keberagaman tanggapan. Sebagai lembaga kebudayaan, kami mengusung misi untuk meningkatkan kesadaran karena melalui pemecahan masalah bersama maka pemahaman, keterhubungan, dan harapan bisa tumbuh,“ ujar Kepala Program Budaya Goethe-Institut Indonesien Dr. Ingo Schöningh dalam siaran pers yang diterbitkan Rabu (07/05).

Baca juga: Inilah Karya Affandi, Sudjojono, dll yang Akan Dilelang Global Auction

Pameran ini menjadi aktual karena lebih dari 60 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah pesisir seiring Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Kehidupan pesisir memunculkan banyak tantangan seperti kenaikan muka air laut, penurunan tanah, abrasi, dan banjir yang tidak datang sebagai bencana tiba-tiba tapi berlangsung perlahan melalui keseharian, perubahan senyap, dan kelalaian struktural.

“Foto-foto dalam pameran ini juga sekilas menelusuri bagaimana orang terus beradaptasi,
bertahan, dan memberi makna pada batas yang terus berubah antara daratan dan laut.
Beberapa foto menampilkan upaya mempertahankan daratan dari air melalui tanggul,
tembok, dan pompa sementara lainnya menunjukkan apa yang terjadi ketika infrastruktur gagal atau jika tak pernah hadir,” imbuh Elisa Sutanudjaja, salah satu perwakilan juri.

Pameran ini juga memperlihatkan berbagai bentuk ketahanan seperti membangun ulang rumah, mengangkut air bersih melewati banjir, menunggu dalam ketidakpastian, atau sekadar bermain di tanah yang mungkin akan segera hiilang.

Pameran ini tidak hanya terkait konsekuensi dari krisis iklim yang mengerikan tapi juga
merupakan sebuah ajakan refleksi, jauh dari banjir rob dan garis pantai yang semakin
terkikis, juga tentang kegigihan, kenangan, dan kehidupan sehari-hari di atas tanah yang
lenyap.

Berita Terkait

Ekonomi

Menko Airlangga: Program Magang Akan Lebih “Ngegas”, Daftar Lewat MagangHub

Program magang bagi fresh graduate (sarjana/diploma) tahap pertama (batch...

BNI Sediakan Trade Facility Untuk Geo Pipa Energi, Dorong Sustainable Finance

Bank BNI memperkuat komitmen terhadap pengembangan energi baru dan...

Penyaluran Kredit Diperkirakan Baru Meningkat Pada Triwulan IV

Survei Perbankan Bank Indonesia yang dipublikasikan, Senin (20/10/2025) mengindikasikan,...

Program Magang Berbayar Dibuka Lagi November, Kali Ini Untuk 80 Ribu Sarjana/Diploma

Pemerintah melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sudah meresmikan peluncuran...

Berita Terkini