Tanah Tercemar, Simak Nih Panduan Mengatasinya

Era modern selain menawarkan berbagai kemudahan juga menyebabkan banyak kerusakan pada lingkungan. Aktivitas industri maupun rumah tangga membuat kondisi lingkungan semakin tercemar dan tanah yang kita pijak terancam oleh pencemaran itu hingga mencapai kondisi yang memprihatinkan.
Tanah tercemar yaitu kondisi tanah mengalami kontaminasi di permukaan hingga di bawah tanah karena polutan ataupun kontaminan. Penyebabnya sangat variatif mulai aktivitas manusia maupun faktor alamiah.
Aktifita manusia yang cenderung eksploitatif berdampak besar pada pencemaran tanah itu seperti pengendapan limbah baik padat maupun cair, bahan kimia beracun, dan lainnya yang berdampak pada ekosistem di sekitarnya hingga kesehatan manusia di atasnya.
Pencemaran tanah, sebagaimana pencemaran udara dan air bila tidak diantisipasi akan menjadi masalah lingkungan yang berbahaya. Dalam beberapa dekade terakhir, pencemaran tanah telah menjadi isu yang semakin serius yang membutuhkan penanganan segera dan komprehensif.
Untuk sektor rumah tangga dan lingkungan kecil kita misalnya, pencemaran tanah disebabkan oleh limbah organik dan anorganik dari aktivitas keseharian kita. Berbagai limbah seperti sampah sisa makanan hingga kemasan bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.
Sampah limbah anorganik seperti plastik maupun kemasan lainnya itu sulit terurai dan menciptakan lingkungan yang kotor. Limbah cair seperti bekas mencuci bisa merusak kondisi tanah dalam jangka panjang termasuk kegiatan pertanian dengan penggunaan pupuk kimia yang juga ikut menyumbanng pencemaran tanah.
Untuk itu dibutuhkan pemahaman yang baik bagi kita semua supaya lebih bijak dengan berbagai limbah rumah tangga yang dihasilkan dan tahu bagaimana mengurangi bahkan mencegah dampak negatifnya.
Baca juga: 4 Tips Gaya Hidup Sustainable dari DBS Foundation
Mengutip laman waste4change Senin (18/08), ada beberapa cara untuk mengurangi dan mengatasi berbagai pencemaran tanah.
Kesadaran 3R
Harus terus ditingkatkan konsep reduce-reuse-recycle (3 R), konsep sederhana ini bisa menjadi kunnci meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Untuk lingkungan terdekat, kitab isa teruus mendorong kampanye workshop dan program pendidikan lingkungan termasuk di sekolah dan komunitas untuk terus memotivasi banyak orang mengurangi limbah sekaligus praktik daur ulang.
Kurangi Barang Kemasan
Mengurangi penggunaan barang kemasan bisa membantu mengurangi sampah dan polutan di tanah. Penggunaan wadah pribadi saat membeli produk yang dikemas juga membantu mengurangi limbah. Terus dorong pembelian produk yang mudah terurai (biodegradable) atau produk yang terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah diurai oleh proses alam untuk mengurangi akumulasi sampah yang sulit terurai. Ini juga untuk mengurangi beban pada tempat pembuangan sampah.
Pelihara Lapisan Humus
Mencegah lebih baik dari mengobati dan itulah esensi dari cara mengatasi pencemaran tanah. Pemeliharaan lapisan humus penting untuk keberlanjutan tanah dengan melibatkan berbagai praktik seperti rotasi tanaman, pengomposan, dan pertanian tanpa olah tanah dengan menggunakan sisa tanaman dan penggunaan pupuk hijau yang bisa membantu memasukkan nutrisi dan bahan organik ke dalam tanah. Praktik konservasi air juga penting untuk mencegah erosi tanah yang dapat mengikis lapisan humus.
Bioremediasi
Metode ini melibatkan penggunaan mikroorganisme yang hidup di dalam tanah untuk menyuburkan dan mengurangi kontaminasi. Penggunaan mikroorganisme ini harus disesuaikan dengan tingkat pencemaran dan sisa nutrisi yang ada di tanah.
Hentikan Pembuangan Sampah Ke Tanah
Kendati organik, sampah sebaiknya tidak dibuang ke dalam tanah terlebih sampah anorganik yang tidak terurai oleh mikroorganisme. Sampah sebaiknya diolah terlebih dahulu sebelum dibuang.