Pekan Ini Modal Asing Mencatat Keluar Bersih
Selama dua pekan pertama Agustus, modal asing portofolio ramai masuk ke Indonesia, yang ikut berperan menguatkan nilai tukar rupiah.
Bagusnya lagi, derasnya aliran masuk modal asing itu terjadi saat imbal hasil atau yield surat utang seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) terus menurun, sehingga mengurangi beban pembayaran bunganya oleh pemerintah dan BI.
Namun sejak pekan lalu situasinya berbalik, aliran masuk modal asing mendadak menipis, hanya Rp0,91 triliun dibanding dua pekan pertama Agustus yang tercatat Rp9,24 triliun dan Rp15,31 triliun.
Pekan ini aliran masuk modal asing itu bahkan minus, lebih banyak yang keluar (jual neto) ketimbang yang masuk (beli neto) sehingga menciptakan net outflows (keluar bersih).
Mengutip laporan Bank Indonesia, Jumat (29/8/2025), berdasarkan data transaksi selama 25 – 28 Agustus 2025, nonresiden atau asing tercatat jual neto Rp0,25 triliun.
Terdiri dari jual neto di SRBI Rp10,79 triliun, serta beli neto Rp2,62 triliun di pasar saham dan Rp7,93 triliun di pasar SBN.
Baca juga: Premi Risiko Investasi RI Kian Rendah, Tapi Modal Asing Malah Emoh Masuk
Premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia yang terus menurun, untuk tenor 5 tahun per 28 Agustus 2025 tercatat sebesar 66,90 bps, tidak membuat modal asing makin ramai masuk ke Indonesia.
Memang, premi CDS 28 Agustus itu sedikit lebih tinggi dibanding 22 Agustus 2025 yang tercatat sebesar 66,15 bps, namun tetap lebih rendah dibanding 21 Agustus 2025 yang tercatat sebesar 66,90.
Selama tahun ini sampai 28 Agustus 2025, dana asing portofolio di Indonesia masih mencatat net outflows yang besar. Asing tercatat jual neto Rp48,01 triliun di pasar saham dan Rp94,28 triliun di SRBI, serta beli neto Rp76,44 triliun di pasar SBN. Jadi, aliran modal asing masih mencatat net outflows Rp65,85 triliun.