Upaya INPP Jaga Kinerja Bisnis dan Terus Bertumbuh

PT Indonesia Paradise Property Tbk (Paradise Indonesia/INPP) terus menerapkan berbagai strategi untuk mempertahankan kinerja yang solid sekaligus mengokohkan komitmen setiap penyelesaian proyek pengembangannya dengan tepat waktu.
Berbagai strategi tersebut menghantarkan Paradise Indonesia sebagai pengembang dengan portofolio properti ikonik dan 100 persen completion (tidak ada proyek yang mengkrak). Situasi ini terus didorong sekaligus mengoptimalkan momentum pertumbuhan pendapatan dan kepercayaan konsumen.
Salah satu langkah yang diambil yaitu terus memperkuat porsi pendapatan berulang (recurring income) dengan penguatan segmen hospitality. Antasari Place menjadi properti hospitality INPP yang ditargetkan rampung tahun ini sekaligus menjadi portofolio ke-26 perusahaan.
Antasari Place merupakan salah satu proyek yang diakuisisi Paradise Indonesia pada Juni tahun 2021 setelah 7 tahun terbengkalai dari developer sebelumnya. Proyek ini diambil alih untuk memenangkan para pelanggan yang hampir kehilangan aset jika pengadilan menyatakan putusan pailit dari pengembang sebelumnya.
Dari akuisisi ini, Paradise Indonesia berhasil mengembangkannya menjadi komplek residensial yang dilengkapi dengan kawasan ritel. Saat ini, sekitar 85 persen unit apartemennya telah terjual atau lebih dari 600 unit dari total 714 unit.
Baca juga: Triwulan I Pendapatan INPP dari Segmen Perhotelan Meningkat 15,5 Persen
Proses serah terima (handover) unitnya telah berlangsung sejak akhir tahun lalu dan langsung dihunia per Maret 2025. Beberapa fasilitas ritel juga telah dibuka sejak bulan Juni dan selanjutnya segera disusul dengan peresmian serviced apartment dengan brand Antasari Place Citadines.
“Kami pengembang dengan porsi recurring income yang kuat dan memiliki landasan bisnis yang terdiversifikasi. Strategi kami terus mendorong menciptakan destinasi gaya hidup terpadu (mixed use) yang menghubungkan hospitality, ritel, dan hunian yang membuat pendekatan ini bukan hanya menawarkan kemudahan akses tapi kenyamanan, unik, dan kekhasan di setiap kota,” ujar Presiden Direktur-CEO INPP Anthony P. Susilo melalui siaran persnya Senin (08/09).
Portofolio Paradise Indonesa mencakup 14 properti perhotelan dengan delapan brand ternama seperti Sheraton Bali, Grand Hyatt, Harris Hotel, Hyatt Place, Yello, Aloft, Maison Aurelia, dan Pop Hotel. Kemudian enam mal ikonik beachwalk Shopping Cennter Bali, Plaza Indonesia, fX Sudirman Shopping Center Jakarta, 23 Paskal Shopping Center Bandung, Park 23 Creative Hub, dan The Plaza. Untuk proyek residensial ada Keraton, One Residence, Residence Beachwalk, fX Sudirman, 31 Sudirman, dan yang terbaru Antasari Place.
Anthony menjelaskan, pada tahun ini Paradise Indonesia akan melakukan percepatan penyelesaian dua proyek strategisnya yaitu Antasari Place dan perluasan 23 Paskal Shopping Center di Bandung. Ekspansi (extention) dilakukan sebagai respon terhadap tingginya permmintaan tenant dan untuk memperkuat posisi spot ini sebagai destinasi belanja dan hiburan populer di Bandung.
“Formula mixed use property strategi dengan menyasar segmen kelas menengah atas (upper-middle class) terbukti berhasil. Dengan ukuran proyek mid size namun memiliki daya tarik kuat, kami berhasil mempertahankan pertumbuhan bisnis yang sehat selama beberapa tahun terakhir,” jelasnya.
Menengok kinerja keuangan INPP, hingga kuartal kedua tahun ini telah membukukan kenaikan sebesar 57 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp872,11 miliar. Peningkatan ini sebagian besar disumbah oleh penjualan unit Antasari Place hingga membukukan laba bersih yang tumbuh 59 persen menjadi Rp500,89 miliar.
Baca juga: Anggarkan Capex Rp1 T, Begini INPP Menggunakannya
Untuk mempertahankan laju pertumbuhan, Paradise Indonesia akan konsisten menambah minimal dua proyek properti baru setiap tahunnya. Sementara untuk mempertahankan kinerja yang sehat akan dirampungkan proyek-proyek berjalan.
Setelah Antasari Place dan 23 Paskal Extension, Paradise Indonesia telah menyiapkan 23 Semarang Shopping Center yang sudah dalam proses pembangunan dengan target operasional awal tahun depan.
“Kami sangat memahami kalau pengembang bukan sekadar membangun tapi juga kepercayaan. Strategi jangka panjang yang kami tempuh terus memperkuat recurring income dari lini bisnis perhotelan-komersial dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan melalui berbagai properti yang dimiliki,” pungkas Anthony.