Rabu, September 10, 2025
HomeBankTransformasi Digital dan Diversifikasi Kredit Antarkan BNI Raih Laba Rp10 Triliunan

Transformasi Digital dan Diversifikasi Kredit Antarkan BNI Raih Laba Rp10 Triliunan

Bank BNI membukukan kinerja yang positif pada semester pertama 2025 yang tercermin dari pertumbuhan dana CASA yang solid, diversifikasi pembiayaan, serta kinerja profatibilitas dan permodalan yang stabil. Pertumbuhan ini bertumpu pada tiga pilar strategis: transformasi digital, penguatan dukungan terhadap UMKM, diversifikasi portofolio kredit.

Menurut Direktur Finance & Strategy Bank BNI Hussein Paolo Kartadjoemena, digitalisasi menjadi fondasi penting dalam memperkuat struktur pendanaan dan layanan nasabah. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) khususnya CASA mencerminkan keberhasilan strategi digitalisasi dan transformasi Bank BNI.

“Pada paruh pertama tahun ini kami mencatatkan pertumbuhan DPK sebesar 16,5 persen (tahunan/yoy) menjadi Rp900 triliun dan itu didominasi oleh peningkatan dana murah atau CASA yang tumbuh pesat mencapai 18,7 persen (yoy) menjadi Rp647,6 triliun,” ujarnya dikutip dari siaran pers yang diterbitkan Selasa (09/09).

Pertumbuhan rekening giro sebesar 25,1 persen (yoy) dan tabungan 10,5 persen (yoy) hingga mendorong peningkatan rasio CASA menjadi 72 persen atau naik dari 70,7 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini memperkuat likuiditas dan efisiensi struktur pendanaan yang menjadi modal penting bagi ekspansi kredit Bank BNI ke depan.

Transformasi digital Bank BNI menunjukkan hasil yang signifikan khususnya melalui aplikasi wondr by BNI yang diluncurkan pada Juli 2024 lalu telah mencatatkan pertumbuhan pengguna hingga 8,6 juta per Juni 2025 dengan pertumbuhan volume transaksi yang mencapai 68 persen (yoy).

Baca juga: Bank BNI Salurkan Commercial Line Ke Jamkrindo Senilai Rp5 Triliun

Selain itu, wondr juga kini dapat digunakan dalam skala global. Bank BNI juga telah me-launching fitur baru yaitu multicurrency sehingga nasabah dapat bertransaksi dalam berbagai mata uang asing dengan lebih mudah serta fitur QRIS crossborder yang dapat digunakan melakukan pembayaran di luar negeri.

Sementara itu kanal digital untuk nasabah wholesale yaitu BNIdirect, membukukan transaksi hingga Rp5.246 triliun hingga akhir semester pertama 2025 atau naik 31,1 persen (yoy). Peningkatan ini tidak lepas dari transformasi platform BNIdirect yang kini lebih simpel, cepat, dan personal serta mendukung UMKM dengan fitur-fitur seperti real-time cash visibility, single authorization, hingga kemudahan dalam bertransaksi.

Dari sisi ekspansi bisnis, Bank BNI mencatat total penyaluran kredit sebesar Rp778,7 triliun atau tumbuh 7,1% (yoy) hingga akhir Juni 2025. Pencapaian ini didukung oleh diversifikasi portofolio yang terlihat dari kontribusi berbagai segmen mulai dari korporasi, konsumer, komersial, hingga UMKM.

Kredit di segmen korporasi dan konsumer masih menjadi kontributor utama pertumbuhan. Untuk kredit korporasi tercatat naik 10,4 persen (yoy) menjadi Rp435,8 triliun, didorong oleh pembiayaan kepada swasta, BUMN, dan institusi pemerintah. Sedangkan untuk kredit konsumer tumbuh 10,7 persen (yoy) menjadi Rp147 triliun, terutama dari personal loan (11,7 persen) dan KPR (9,9 persen).

Hingga akhir Juni 2025, penyaluran kredit UMKM selain KUR menunjukkan pertumbuhan yang sehat sebesar 9,2 persen (yoy) menjadi Rp44,4 triliun. Ke depannya, segmen UMKM dan komersial ini diharapkan bisa tumbuh berkelanjutan dan profitable dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Baca juga: Sinergi Bank BNI-SMF Bangun Ekosistem Pembiayaan Perumahan

Kredit komersial juga mulai menunjukkan momentum positif dengan pertumbuhan 5,5 persen (yoy). Sementara perusahaan anak Bank BNI membukukan pertumbuhan kredit 27,1 persen (yoy) menjadi Rp17,2 triliun yang mencerminkan penguatan sinergi grup.

“Kombinasi transformasi digital dan diversifikasi portofolio kredit mengantarkan kami membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp10,1 triliun pada semester satu 2025. Rasio permodalan juga berada pada level sehat dengan CAR mencapai 21,1 persen sedangkan LDR kami jaga di level yang sehat untuk dapat mengoptimalkan pertumbuhan DPK dan kredit hingga sisa tahun 2025,” beber Paolo.

Berita Terkait

Ekonomi

Serah Terima Jabatan Menkeu, Sri Mulyani Kutip The Beatles: It’s a Long and Winding Road

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyelenggarakan acara serah terima jabatan Menteri...

Cadangan Devisa Terus Merosot, Agustus 2025 Berkurang Lagi Jadi USD150,7 Miliar

Cadangan devisa merupakan salah satu instrumen yang menentukan stabilitas...

Menteri Keuangan Diganti, Harga Saham Rontok

Presiden Prabowo Subianto mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati...

Kiprah BSI Dorong Green Zakat, dari Green Building Hingga One Home One Tree

Bank BSI terus mendorong optimalisasi zakat dan pertumbuhan ekonomi...

Berita Terkini