Jumat, November 7, 2025
HomeNewsEkonomiModal Asing Kabur Lagi, Rupiah Melemah

Modal Asing Kabur Lagi, Rupiah Melemah

Setelah mulai masuk bersih Rp1 triliun pekan lalu, pekan ini modal asing portofolio kembali kabur dari RI. Antara lain, kata para pengamat, karena ketidakpastian masih tinggi menyusul shutdown pemerintahan AS yang sudah berlangsung 2 bulan, ditambah kabar penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan pertumbuhan ekonomi hanya 5,04 persen pada triwulan tiga 2025, berat bagi pemerintahan Prabowo mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen tahun ini, karena untuk mencapai target itu pada triwulan empat pertumbuhan ekonomi harus 5,7-5,8 persen.

Mengutip laporan Bank Indonesia, Jum’at (7/11/2025), pada akhir perdagangan Kamis, 6 November 2025, rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.690 per dolar AS (USD). Melemah 55 poin dibanding penutupan perdagangan Kamis pekan lalu.

Pelemahan rupiah itu terjadi justru saat indeks dolar AS melemah ke level 99,73 persen dan imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun naik ke level 6,17 persen, dan yield US Treasury (UST) Note 10 tahun naik ke level 4,083 persen.

Pada awal perdagangan Jumat, 7 November 2025, rupiah dibuka makin melemah kelevel (bid) Rp16.695 per USD, sebelum ditutup sama dengan penutupan perdagangan sehari sebelumnya di level Rp16.690, atau melemah 65 poin dibanding penutupan perdagangan Jumat pekan lalu di level Rp16.625.

Baca juga: Indeks Dolar dan Yield UST Naik, Tapi Modal Asing Mengalir Masuk dan Rupiah Stabil

Penurunan kurs tengah rupiah di pasar uang antar bank di Jakarta (Jisdor) itu, sejalan dengan kenaikan premi risiko investasi atau credit deafult swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 6 November 2025, ke level 75,49 bps dibanding 73,03 pada 31 Oktober 2025.

Juga sejalan dengan keluarnya aliran modal asing portofolio dari Indonesia. Kalau pekan lalu modal asing mulai kembali masuk senilai Rp1 triliun, pekan ini sepanjang 3 – 6 November 2025 keluar bersih (jual neto) Rp4,58 triliun.

Terdiri dari jual neto Rp4,42 triliun di pasar SBN dan Rp2,69 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta beli neto sebesar Rp2,54 triliun di pasar saham.

Selama tahun 2025 sampai 6 November 2025, asing tercatat jual neto Rp39,13 triliun di pasar saham, Rp0,91 triliun di pasar SBN dan Rp137,71 triliun di SRBI.

Berita Terkait

Ekonomi

Akhir Oktober 2025 Cadangan Devisa RI Kembali Meningkat

Cadangan devisa sangat penting bagi sebuah negara untuk menjaga...

S&P Global: Pesanan Meningkat, Manufaktur Indonesia Kian Ekspansif

Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Oktober 2025,...

BPS: Agustus Pengangguran 7,46 Juta, Setengah Pengangguran 11,6 Juta

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk usia kerja...

Kendati Turun, Triwulan Tiga Ekonomi Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Prediksi para pengamat ekonomi kembali meleset. Sebelumnya sejumlah ekonom...

Berita Terkini