Aliran Keluar Modal Asing Berlanjut, Rupiah Kian Melemah
Bank Indonesia melalui Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso melaporkan, Jum’at (14/11/2025), pada akhir perdagangan Kamis, 13 November 2025, kurs tengah rupiah di pasar uang antar bank di Jakarta atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDoR), ditutup pada level (bid) Rp16.720 per dolar AS (USD). Melamah 30 poin dibanding penutupan perdagangan Kamis pekan lalu di level Rp16.690.
Penurunan nilai rupiah itu terjadi bersamaan dengan penurunan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun turun ke level 6,12 persen, indeks dolar melemah ke 99,16, dan yield surat utang pemerintah AS atau US Treasury (UST) Note 10 tahun naik ke level 4,119 persen.
Pada pembukaan perdagangan Jumat, 14 November 2025, rupiah dibuka stabil di level (bid) Rp16.690 per USD, dan ditutup di level Rp16.710 atau menguat 10 poin dibanding penutupan perdagangan sehari sebelumya, namun melemah 20 poin dibanding penutupan perdagangan Jum’at pekan lalu.
Para pengamat pasar uang menyatakan, pelemahan rupiah lebih banyak dipengaruhi faktor eksternal. Terutama kondisi ekonomi di Amerika Serikat (AS) akibat penutupan pemerintahan (shutdown), dan sikap bank sentral AS The Fed yang belum pasti mengenai pemangkasan bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) berikutnya.
Baca juga: Rupiah Menguat, Risiko Investasi Menurun, Tapi Modal Asing Tetap Lanjut Cabut dari RI
Para investor global mencermati perkembangan tersebut, dan untuk sementara memindahkan dananya dari rupiah ke instrumen lain yang dianggap lebih aman.
Tercermin dari berlanjutnya aliran keluar modal asing portofolio dari Indonesia, kendati premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 13 November 2025 turun ke level 73,51 bps, dibanding 7 November 2025 sebesar 76,05 bps.
Sepanjang 10 – 13 November 2025, asing tercatat jual neto (keluar bersih) Rp3,79 triliun. Terdiri dari beli neto (masuk bersih) Rp3,92 triliun di pasar saham, serta jual neto Rp6,33 triliun di pasar SBN dan Rp1,39 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Pekan lalu asing mencatat jual neto Rp4,85 triliun
Selama tahun 2025 sampai 13 November 2025, asing tercatat jual neto Rp37,24 triliun di pasar saham, Rp6,45 triliun di pasar SBN, dan Rp140,40 triliun di SRBI.