Perusahaan Milik Konglomerat Prajogo Pangestu Ini Gelar Program Bedah Rumah di Subang
PT Griya Idola dan PT Wahana Mitra Semesta, anak usaha Barito Pacific Group milik pengusaha terkaya RI Prajogo Pangestu, melalui proyeknya Patimban Industrial Estate, Subang, Jawa Barat, meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR), Rabu (3/12/2025), dengan sasaran masyarakat di sekitar kawasan.
Peluncuran dilakukan di kantor Desa Subang, dihadiri Bupati Subang, Camat, dan perangkat desa lainnya, serta perwakilan dari manajemen Patimban Industrial Estate.
Program CSR Patimban Industrial Estate kali berupa kegiatan bedah rumah atau perbaikan rumah tinggal masyarakat sekitar yang tidak layak huni (RTLH), serta perbaikan jalan akses yang selama ini berperan penting bagi mobilitas warga setempat.
Direktur Utama PT Griya Idola Hengky Sidartawan menyatakan, pertumbuhan kawasan industri harus berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Program bedah rumah dan perbaikan jalan di sekitar kawasan industri Patimban, merupakan bentuk komitmen perusahaan menghadirkan manfaat jangka panjang dibanding sekadar memberi bantuan bansos atau sembako.
“Griya Idola juga memiliki proyek hunian. Pengalaman tersebut memberikan pemahaman mengenai pentingnya kualitas tempat tinggal bagi kehidupan masyarakat,” kata Hengky.
Karena itu, ketimbang memberikan bantuan sembako yang akan habis dalam hitungan hari, lebih baik memperbaiki kualitas hunian warga sekitar, karena hunian akan melindungi dan menjadi ruang tumbuh bagi penghuninya.
“Dalam jangka panjang, kualitas hidup seseorang akan selalu berkaitan erat dengan kualitas hunian yang ditempatinya,” jelas Hengky.
Baca juga: Kawasan Industri Milik Orang Terkaya RI Ini Dapat Dukungan Penuh Dedi Mulyadi
Program bedah rumah Patimban Industrial Estate difokuskan pada hunian yang kondisinya membutuhkan perbaikan segera.
Perbaikan hunian dilakukan dengan target pemilik rumah dapat menempati rumah yang lebih layak, aman, dan sehat. Tidak disebutkan jumlah RTLH yang akan direnovasi.
Sementara perbaikan jalan akses dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, memudahkan
mobilitas warga, serta mendukung kegiatan ekonomi lokal seperti akses ke fasilitas-fasilitas yang esensial bagi masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, program bedah rumah dan perbaikan jalan di sekitar kawasan industri Patimban itu, juga melibatkan tenaga kerja lokal, sehingga mempererat hubungan antara kawasan industri dan masyarakat,
serta mendukung perkembangan wilayah Patimban dan sekitarnya secara berkelanjutan.
Patimban Industrial Estate sendiri disebut dikembangkan secara ramah lingkungan. Antara lain melalui penyediaan Renewable Energy Certificate (REC) bagi berbagai industri di dalamnya, serta penggunaan energi berbasis tenaga surya.
Kawasan industri seluas 1.200 hektar ini, menawarkan berbagai properti industri. Mulai dari kavling industri, ruko, pergudangan, hingga pusat logistik modern.
Lokasinya yang berdampingan dengan Pelabuhan Patimban, serta terkoneksi langsung dengan jaringan jalan tol, diharapkan membantu mempercepat proses ekspor-impor dan menekan biaya logistik.
Dengan dukungan utilitas dan fasilitas industri yang lengkap, kawasan industri Patimban diproyeksikan menjadi salah satu penggerak utama ekonomi Subang sebagai pusat manufaktur dan logistik otomotif Indonesia di masa mendatang.