Selasa, Desember 23, 2025
HomeBerita PropertiKuota FLPP untuk Pekerja Informal 2026 Dinaikkan Jadi 15 Persen

Kuota FLPP untuk Pekerja Informal 2026 Dinaikkan Jadi 15 Persen

Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho, mengapresiasi capaian penyaluran KPR subsidi dengan skim FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang dilakukan 39 bank penyalur tahun ini, sehingga menjadi yang tertinggi sejak penyaluran perdana FLPP tahun 2015.

Apresiasi itu disampaikan Heru dalam acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BP Tapera dan 43 bank penyalur KPR subsidi FLPP di Jakarta, Selasa (23/12/2025). Acara dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dan sejumlah pengurus asosiasi pengembang properti.

Ke-43 bank penyalur KPR FLPP itu terdiri dari 5 bank BUMN anggota Himbara, 4 bank swasta nasional, dan 33 Bank Pembangunan Daerah (BPD). Jumlah bank yang meneken komitmen penyaluran KPR FLPP 2026 itu meningkat dibanding tahun ini yang tercatat 39 bank.

“Kami berharap kinerja penyaluran KPR FLPP tahun depan makin baik, sehingga makin banyak masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang terbantu memiliki rumah subsidi sebagai rumah pertamanya,” kata Heru.

Ilustrasi penyaluran KPR FLPP Bank BTN kepada pekerja informal (dok. Gojek)

Baca juga: Danantara Puji BTN Buka Akses Pembiayaan Bagi Pekerja Informal

Tahun ini hingga Senin (22/12/2025), penyaluran dana FLPP sudah mencapai Rp33,66 triliun untuk 270.985 unit rumah subsidi. Sebelumnya, penyaluran dana FLPP tertinggi terjadi pada 2022 untuk 226.000 unit rumah, dan tahun 2023 untuk 229.000 unit rumah. Tahun lalu penyalurannya hanya untuk 200.300 unit rumah.

Penyaluran dana FLPP tahun ini dilakukan melalui 39 bank penyalur untuk rumah subsidi di 13.118 perumahan, yang dibangun 8.058 pengembang, tersebar di 401 kabupaten/kota di 33 provinsi.

Bank BTN masih tercatat sebagai bank penyalur FLPP tertinggi dengan realiasi 128.608 unit rumah subsidi. Diikuti BTN Syariah (Bank Syariah Nasional) 59.463 unit, Bank BRI 31.645 unit, Bank BNI 14.179 unit, Bank Mandiri 10.591 unit, Bank Syariah Indonesia 4.062 unit, Bank BJB 3.915 unit, Bank BJB Syariah 2.660 unit, BPD Sumsel Babel 2.430 unit, dan BPD Sumsel Babel Syariah 1.695 unit.

Baca juga: Backlog Rumah 9,9 Juta Unit, Tapi Memenuhi Kuota FLPP 350.000 Unit Begitu Sulit

Komisioner Heru juga menyampaikan, dalam PKS 2026 terjadi peningkatan penyaluran dana FLPP untuk pekerja informal menjadi 15 persen.

“Dalam PKS tahun ini kuota FLPP untuk pekerja informal hanya 10 persen untuk setiap bank, tahun depan meningkat menjadi 15 persen. Diharapkan dengan peningkatan itu, makin banyak pekerja non formal yang bisa membeli rumah pertama dengan KPR Sejahtera FLPP,” tutup Komisioner Heru.

Berita Terkait

Ekonomi

Tabungan di Bank Terus Meningkat Jelang Akhir Tahun, Deposito Terus Menurun

Laporan uang beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia, Senin (22/12/2025)...

Berita Terkini