Senin, Desember 29, 2025
HomeNewsEkonomiTransaksi Program Belanja Nasional Ditargetkan Rp110 Triliun

Transaksi Program Belanja Nasional Ditargetkan Rp110 Triliun

Pemerintah menargetkan transaksi belanja masyarakat melalui berbagai program belanja nasional hingga akhir tahun, seiring momen libur sekolah serta libur Natal dan tahun baru 2025/2026, bisa mencapai Rp110 triliun.

Pencapaian target tersebut didorong melalui berbagai program belanja nasional yang sudah dimulai sejak Oktober 2025 dan akan berakhir awal Januari 2026. Berbagai program belanja itu merupakan salah satu upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

“Kita lihat tadi, seluruh penjualan di setiap toko ada diskonnya sampai 50 persenn. Bahkan, ada yang tambah 25 persen lagi, plus cashback lagi 10 persen. Itulah yang didorong, agar terjadi pertumbuhan ekonomi, belanja masyarakat meningkat. Hampir semua mal (jelang akhir tahun ini) rame, dan mudah-mudahan acara ini bisa berjalan lancar dan mendorong kegiatan ekonomi,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat meninjau kesiapan implementasi kebijakan Work From Mall (WFM) untuk mendukung program Belanja di Indonesia Aja (BINA) dan Indonesia Great Sale, di Mal Pondok Indah Jakarta, Jumat (26/12/2025).

Airlangga meninjau beberapa gerai dan depstore di mal tersebut, seperti Metro, Hero, dan Guardian, serta ngopi di Coffee Bean. Ia didampingi Mendag Budi Santoso, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Menteri Agama Nasarudin Umar, para petinggi Kemenko Perekonomian, serta Ketua Umum HIPPINDO Budiharjo Iduansjah, dan Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja.

Program BINA dan Indonesia Great Sale digelar Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) dan dilaksanakan secara serentak di berbagai mal di seluruh Indonesia sejak 18 Desember 2025 sampai 4 Januari 2026. BINA menargetkan transaksi hingga Rp30 triliun.

Sebelumnya sudah digelar Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) dengan target transaksi Rp35 triliun, dan Every Purchase Is Cheap (EPIC), yang diselenggarakan APPBI (Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia).

“Total sampai awal 2026 kita targetkan transaksi belanja (dari berbagai even belanja nasional tersebut) mencapai Rp110 triliun,” kata Airlangga dalam konfrensi pers, sebagaimana dikutip keterangan tertulis Kemenko Perekonomian.

Baca juga: Genjot Konsumsi, Pemerintah Juga Dorong Work from Mall

Selain melalui pemberian diskon yang signifikan, transaksi belanja juga didorong melalui program work from mall (WFM), sebagai sinergi kebijakan work from anywhere (WFA). Tujuannya, menjadikan pusat perbelanjaan juga sebagai ruang yang mendukung produktivitas, kreativitas, keterlibatan UMKM di ritel modern lebih besar, serta pengembangan ekonomi digital dan gig economy.

“Mall bukan hanya tempat belanja, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi atau bekerja. Kita sedang mendorong ekonomi gig ini, anggarannya akan disiapkan juga oleh Pemda DKI. Kita akan kerja di 15 provinsi dan akan didukung oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang IT. Yang bergerak di gig ekonomi butuhnya charger laptop, wifi, dan kopi. Nah, semuanya ada di mall,” jelas Menko Airlangga.

Program WFM itu disebut Menko Airlangga akan dikembangkan secara bertahap di 15 provinsi dengan dukungan pemerintah daerah dan perusahaan teknologi.

Selain itu, program belanja nasional yang digeber hingga awal 2026 ini, diharapkan juga menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung dan berbelanja di Indonesia.

Airlangga mencontohkan wisatawan asal Malaysia yang kerap datang ke Tanah Air untuk mencoba kereta cepat Whoosh sekaligus berbelanja, khususnya di Bandung yang dikenal dengan factory outlet-nya. “Turisme seperti itulah yang akan terus kita dorong agar kualitas pariwisata kita juga meningkat (melalui belanja),” ujarnya.

Sepanjang tahun ini, Airlangga menyebut jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mencapai 15,3 juta orang.

“Pemerintah optimistis, sinergi antara sektor ritel, pariwisata, dan program promosi nasional ini, makin memperkuat pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat menjelang akhir tahun,” pungkas Menko Airlangga.

Berita Terkait

Ekonomi

Genjot Konsumsi, Pemerintah Juga Dorong Work from Mall

Pemerintah berupaya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konsumsi...

Obligasi Bank Mandiri Oversubscription Lebih dari 3 Kali Lipat

Untuk terus mendorong akselerasi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, Bank...

Mulai Sekarang Ambil Paylater Tidak Segampang Dulu Lagi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan...

Peraturan Baru OJK: Paylater Hanya Boleh Diselenggarakan Bank dan Multifinance

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan...

Berita Terkini