Selasa, September 9, 2025
HomeGaya HidupAksesorisSuvenir Tanaman Kenapa Tidak

Suvenir Tanaman Kenapa Tidak

Cinderamata Tidak Harus Produk Kerajinan Tangan, Tanaman Juga Boleh.

Untuk acara-acara pribadi seperti pernikahan, arisan, dan ulang tahun, juga acara institusi atau korporasi, orang kerap memberikan cinderamata atau suvenir kepada undangan. Kalau selama ini suvenir itu berupa hasil kerajinan tangan atau aksesoris, sekarang anda bisa menggantinya dengan tanaman. Bentuknya bukan tanaman seperti yang lazim kita lihat, tapi yang sudah dikondisikan menjadi mini dalam pot yang mungil juga.

aksesoris cinderamata tanaman 2

“Jadi, green souvenir ini memang dirancang untuk pajangan. Perawatannya mudah, tidak perlu disiram tiap hari, cukup sedikit air asal lembab saja,” kata Astuti Rusmarawati dari Rumah Teduh Green Souvenir, salah satu penyedia suvenir tanaman di Serpong dan Pamulang, Tangerang Selatan-Banten. Karena didesain sebagai pajangan, Astuti yang membuka Rumah Teduh bersama kawannya Novianti Suryakasih tahun 2009, berupaya membuat tampilan suvenirnya semenarik mungkin. Misalnya, dengan mem-wrapping bagian atas potnya dengan plastik bening agar tanah di dalamnya tidak tumpah, mengemasnya dengan pita hias sebagai jinjingan, paper bag, atau plastik mika yang ekslusif. “Makanya, kendati yang dijual tanaman, saya tidak mengkategorikan usaha ini sebagai nursery tapi bisnis kreatif,” jelasnya.

Pilihan tanamannya sangat beragam, mulai dari jenis daun seperti anthurium sp (kuping gajah mini), asplenium sp (kadaka holand), ephypremnum sp (sirih belanda), portulaca sp (krokot mini), sampai beberapa jenis sukulen (kaktus). Tersedia juga suvenir tanaman buah berbiji kecil seperti sirsak, klengkeng, dan sejenisnya. Hanya, khusus tanaman buah harus dipindahkan ke pot yang lebih besar atau langsung ditanam di tanah, tidak bisa dipajang.

Media limbah

Pilihan lain suvenir hijau adalah Boneka Horta yang memanfaatkan limbah dari industri furnitur. Serbuk kayu dari industri itu dipadatkan dalam sebuah stocking (kaus kaki berbahan super tipis), kemudian dibentuk menjadi boneka manusia, hewan, dan lainlain. Beberapa bagiannya diberi bibit rumput dari jenis rumput bermuda.

aksesoris cinderamata tanaman media limbah

Menurut Gigin Mardiansyah, pemilik Boneka Horta di Kampung Ciomas, Bogor- Jawa Barat, dengan wadah stocking serbuk kayu dapat dibentuk sesuai selera karena bahannya tipis dan mudah ditembus rumput. “Kalau tidak disiram produk berfungsi sebagai boneka. Tapi, ketika bibitnya disiram air, rumputnya akan tumbuh. Hasilnya sebuah pajangan yang unik karena rumput yang tumbuh itu seakan menjadi rambut si boneka,” katanya.

Mulanya Gigin membuat kreasinya sebagai proposal usaha sosial saat kuliah di ITB Bandung tahun 2004. Penelitian dan percobaan yang dilakukannya berulang kali membuat produk kian sempurna, sehingga sejak tahun 2009 ia memproduksinya secara massal. Horta sendiri merupakan akronim dari hortikultura karena produknya berkaitan dengan tanaman. Sekarang selain Boneka Horta ia juga membuat Boneka Poti alias tanaman dalam pot. Wadahnya juga stocking, hanya bagian atas bonekanya diberi lubang untuk menyimpan bibit (sayuran atau bunga) dengan media tanam sabut kelapa dan kompos.

Mencintai lingkungan

Selain tujuan bisnis, Astuti dan Gigin juga punya misi lain dalam pembuatan suvenir tanaman: mengajak orang mencintai lingkungan. “Orang kota mana mau ngurusin tanaman. Dengan suvenir tanaman kita jadi lebih mudah mengajak dan merangsang orang untuk berbuat lebih (terhadap lingkungan). Buktinya sekarang banyak yang tanya jenis-jenis tanamannya karena mulai suka (dengan tanaman pada suvenir),” kata Astuti.

Sementara Gigin menyebut, kreasinya disukai banyak ibu-ibu karena bisa membantu mengajarkan anak-anak di rumah memahami proses tumbuh kembang tanaman. “Mereka nggak harus kotor atau becekbecekan main tanah, tapi bisa melihat dan merawat pertumbuhan tanaman melalui Boneka Horta,” ujarnya. Apalagi bila dipindahkan ke pot yang lebih besar, tanaman suvenir ini juga dapat tumbuh besar.

Setiap bulan Rumah Teduh yang memperkerjakan enam pengrajin menjual 2.000- an pot suvenir untuk acara perorangan dan institusi. Sedangkan Boneka Horta memproduksi 5.000-an boneka per bulan yang pengerjaannya dibantu ibu-ibu rumah tangga di Kampung Ciomas. Harga suvenir Rumah Teduh mulai dari Rp9.500/pot, sedangkan Boneka Horta dijual Rp7.500/buah, Boneka Poti Rp15.000 di luar kemasan.

Sumber: Majalah HousingEstate

Dapatkan Majalah HousingEstate di toko buku atau agen terdekat. (Lihat: Daftar Retailer)
atau
Unduh versi digitalnya WayangForce, Scoop & Scanie.

Berita Terkait

Ekonomi

Cadangan Devisa Terus Merosot, Agustus 2025 Berkurang Lagi Jadi USD150,7 Miliar

Cadangan devisa merupakan salah satu instrumen yang menentukan stabilitas...

Menteri Keuangan Diganti, Harga Saham Jatuh

Presiden Prabowo Subianto mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati...

Kiprah BSI Dorong Green Zakat, dari Green Building Hingga One Home One Tree

Bank BSI terus mendorong optimalisasi zakat dan pertumbuhan ekonomi...

Utang Pinjol dan Paylater Warga RI Terus Meningkat Tinggi

Buy now pay later (BNPL) adalah layanan keuangan yang...

Berita Terkini