Pasar Konstruksi Indonesia Nomor 4 di Asia

Pembangunan sektor properti dan infrastruktur secara masif menggelembungkan pasar konstruksi di Indonesia. Menurut Sekjen Gapensi Andi Rukman Karumpa, di Asia pasar konstruksi Indonesia menempati urutan keempat. “Tahun 2014 nilainya mencapai 267 miliar dollar Amerika, ini posisi keempat di Asia,” ujarnya di Jakarta, Selasa (30/6).
Kapitalisasi pasar konstruksi ini akan semakin membesar bila wacana kepemilikan properti oleh orang asing menjadi kenyataan. Andi tidak menyebut seberapa besar kenaikan pangsa pasar konstruksi bila kran kepemilikan asing itu dibuka.
Ada yang menyebut sektor properti memiliki kaitan dengan 138 jenis industry. Salah satu sektor yang terkait langsung adalah konstruksi. Karena itu sektor konstruksi sangat penting karena sumbangannya terhadap perekonomian nasional cukup besar. Tahun ini dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen, sektor konstruksi dijadikan sebagai faktor pendorong utama pertumbuhan tersebut.
Andi menyebut tanpa adanya aturan kepemilikan properti oleh asing pasar konstruksi di Indonesia tahun 2015 diproyeksikan tumbuh di atas 14 persen. Kendati demikian Gapensi tetap meminta pemerintah memberikan perlindungan terhadap para pelaku industry konstruksi nasional karena kontraktor asing mengincar pasar konstruksi Indonesia. “Ini supaya sektor properti dan konstruksi bisa saling mendukung sehingga manfaat yang kita dapatkan juga semakin besar untuk perekonomian nasional,” tandasnya.