Perumahan dan Prestasi Sepakbola di Mata Menpupera

Perumahan dan prestasi pemain bola Indonesia menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono punya kaitan erat. Sepak bola pada dasarnya permainan berlari. Dua puluh orang berebut satu bola sehingga rata-rata setiap pemain hanya menggiring bola sekitar lima menit, selebihnya berlari. Basuki secara berseloroh mengatakan bahwa kondisi perumahan di Indonesia tidak mendukung prestasi sepak bola.

“Di kawasan hunian lahan untuk bermain sangat kurang, ini membuat anak-anak tidak bisa bermain dan berlari bebas,” ujar Basuki saat meresmikan rumah susun sederhana milik (rusunami) yang dikembangkan PT PP Properti Tbk, di Bogor, beberapa hari lalu.

Karena itu ia tidak heran kendati wilayahnya luas dan penduduknya banyak, prestasi sepak bola Indonesia kalah jauh dengan negara-negara kecil di Eropa dan Amerika Latin. Karena itu ia mengingatkan pengembang agar dalam mengembangkan perumahan selalu  menyediakan taman dan area terbuka memadahi. “Di situ anak-anak bisa berlari, kalau ada tempat lari pasti kita bisa melahirkan pemain bola,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu Basuki kembali mengingatkan agar kalangan pengembang mau membangun hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Mereka boleh membangun rumah sederhana atau rumah susun sederhana. Tersedianya hunian layak  bagi kalangan MBR ini akan membantu mewujudkan lingkungan pemukiman yang lebih baik dan menghilangkan kawasan kumuh.

“Saya senang ada BUMN mau membangun rusunami, saya akan terus dorong agar BUMN dan pengembang swasta terus membangun rumah rakyat. Pengembang besar seperti Agung Podomoro maupun Aston Group sudah datang ke saya, mereka menyatakan akan membangun rumah rakyat, nanti pemerintah akan membantu menyediakan infrastrukturnya,” tandasnya.