Minggu, September 7, 2025
HomeNewsDaerahMasalah Perkotaan Dunia Akan Dibahas di Surabaya

Masalah Perkotaan Dunia Akan Dibahas di Surabaya

Menjelang konferensi ketiga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk perumahan dan pembangunan kota berkelanjutan (Habitat III) atau Preparatory Committee Meeting (PrepCom) yang akan berlangsung di Surabaya pada 25-27 Juli 2016, Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan kesiapannya.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini
Walikota Surabaya Tri Rismaharini

“Persiapan sudah kami lakukan sejak tahun lalu dan sekarang tinggal pematangan. Ini ajang besar yang bukan hanya dihadiri perwakilan 193 negara anggota PBB tapi juga pemangku kepentingan dari sektor privat, organisasi, para pakar, maupun masyarakat global yang concern dengan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan,” ujarnya saat briefing PrepCom di Jakarta, Selasa (14/6).

Persiapan yang dilakukan, lanjut Risma, antara lain menyiapkann venue, kegiatan site visit, hingga satu dokter untuk setiap negara. Para tamu juga akan disuguhi pagelaran budaya setiap hari selama ajang ini berlangsung. Para peserta juga akan diajak berkeliling ke kampung-kampung khas di Surabaya seperti Kampung Batik, Kampung Daur Ulang, Kampung Daun Eceng Gondok, Kampung Pendidikan, dan sebagainya.

Nantinya pada ajang ini juga akan dibuat Zero Draft untuk agenda baru perkotaan (new urban agenda) yang akan dibawa pada Habitat III di Quito, Ekuador pada Oktober 2016 untuk memastikan komitmen bersama dunia menuju pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Sebagai tuan rumah, Indonesia juga berpeluang untuk menunjukan kemajuan, keunggulan, dan mempromosikan pariwisatanya khususnya Surabaya yang dikenal sebagai percontohan Kampung Improvement Program dan Gerakan Komunitas Hijau.

Ditambahkan oleh Lana Winayati, Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), Surabaya dipilih sebagai kota penyelenggara PrepCom karena dianggap sudah berhasil mengembangkan kotanya dengan melibatkan peran masyarakat.

“Pemda Surabaya sangat peduli dengan kepentingan warganya salah satunya dengan dibuatnya kampung-kampung produktif, tersedianya pusat pembelajaran atau edukasi untuk mencerdaskan masyarakat. Surabaya dianggap mewakili kota metropolitan yang memiliki best practices dalam pengelolaan kotanya dimulai dari perbaikan fisik kemudian berkembang jadi pemberdayaan masyarakat,” imbuhnya.

Berita Terkait

Ekonomi

Utang Pinjol dan Paylater Warga RI Terus Meningkat Tinggi

Buy now pay later (BNPL) adalah layanan keuangan yang...

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini