Rusun Muara Angke dan Cengkareng Barat Batal Dibangun

Penghentian proyek reklamasi Teluk Jakarta berdampak terhadap pembangunan rumah susun di Jakarta. Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta Arifin proyek rumah susun (rusun) Muara Angke juga dihentikan. Rencananya rusun Muara Angke akan dibangun sebagai rusun tematik khusus untuk nelayan sebagai bagian dari kewajiban PT Jakarta Propertindo (Jakpro) atas reklamasi yang dikerjakan.
“Rusun ini akan dibangun oleh Jakpro tapi karena proyek reklamasi dihentikan kami belum tahu apakah akan terus dilaksanakan atau tidak. Rusun ini dibangun supaya mendekatkan nelayan dengan laut sebagai mata pencahariannya makanya akan dibangun kanal sehingga kapal nelayan bisa bersandar di dekat rusunnya,” ujar Arifin di Balaikota Jakarta, Rabu (13/7).
Selain rusun tematik khusus nelayan, Arifin juga menyebut penundaan lain proyek rusun yaitu yang di Cengkareng Barat terkait permasalahan lahan. Padahal anggaran untuk pembangunan rusun Cengkareng Barat ini sudah dialokasikan di APBD 2016 sehingga semestinya sudah bisa dikerjakan pada tahun ini juga.
Pemprov DKI Jakarta telah membeli lahan di Cengkareng Barat seluas 4,6 ha senilai Rp668 miliar dari perorangan. Namun berdasarkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK lahan ini ternyata merupakan aset milik Pemprov DKI Jakarta.
“Jadi untuk proyek rusun di Muara Angke kita menunggu keputusan pemerintah pusat mengenai kelanjutan proyek reklamasi, untuk rusun Cengkareng Barat kita menunggu proses hukum yang sedang berjalan. Yang pasti dua proyek ini tidak jadi dibangun pada tahun ini,” tandasnya.