Pemerintah Bangun Banyak Rusun Sewa untuk Mahasiswa, Seperti Ini Bentuknya

Salah satu program perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpuera) adalah membangun banyak rumah susun sederhana sewa (rusunawa) untuk kalangan PNS, TNI-Polri, pondok pesantren, hingga perguruan tinggi. Berbagai instansi bisa mengajukan usulan pembangunan rusun itu selama punya lahan yang sudah clean & clear.

“Tahun ini target pembangunan rusunawa itu 237 menara mencakup 15.276 unit hunian dengan total anggaran Rp5,2 triliun. Lokasinya di seluruh Indonesia dan salah satu yang banyak kita bangun adalah rusunawa untuk kampus seperti di Universitas Gajah Mada (UGM) ini,” kata Khalawi Abdul Hamid, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kemenpupera, kepada housing-estate.com saat peresmian rusunawa UGM Yogyakarta oleh Menpupera Basuki Hadimuljono akhir pekan lalu, dihadiri Rektor UGM Panut Mulyono dan sivitas akademika UGM lainnya.

Ada dua rusunawa untuk mahasiswa UGM yang diresmikan. Yaitu, di Sendowo (Sleman), dan Bayat (Klaten). Rusun Sendowo setinggi tujuh lantai dibangun dengan anggaran Rp47 miliar mencakup 180 unit hunian untuk 360 mahasiswa (stu unit diisi dua orang). Sementara Rusun Bayat setinggi tiga lantai hanya berisi 54 unit.

Setiap kamarnya sudah dilengkapi perabotan (mebelair) yang terdiri dari tempat tidur, lemari, meja belajar, dan kamar mandi di dalam. Ada juga tipe unit yang menggunakan tempat tidur bertingkat sehingga bisa diisi 2-4 orang. Jumlah tempat tidur akan menyesuaikan dengan jumlah lemari dan meja belajarnya.

Di Rusun Bayat bahkan disediakan juga ruang jemur yang disekat-sekat seperti kerangkeng, berpintu dan bisa dikunci. Setiap unit kamar memiliki ruang jemurnya tersendiri sehingga tidak ada pakaian yang akan tertukar. Secara umum unit rusun yang dibangun ini sangat layak untuk tempat tinggal dan belajar.

“Ada banyak instansi yang meminta dibangunkan rusun seperti ini. Nantinya ini akan menjadi aset mereka. Kementeria Agama juga minta dibangunkan di beberapa lokasi tanah wakaf. Itu potensinya sangat besar sehingga diharapkan tanah wakaf itu jadi lebih produktif,” ujar Khalawi.