Yu Sing Rancang Rumah Vida Bekasi Agar Menyatu Dengan Alam
Kawasan hunian terpadu Vida Bekasi (130 ha) hasil pengembangan Gunas Land di Jalan Raya Siliwangi, Kota Bekasi, Jawa Barat, menggandeng arsitek Yu Sing untuk mengembangkan hunian berkonsep asri dan ramah lingkungan di klaster Botanica. Klaster ini dikembangkan sejak tahun 2016 dan sudah mulai diserahterimakan.
“Kami mengembangkan klaster ini dengan mengadopsi suasana kebun herbal yang mengelilingi kawasan hunian. Halaman depan, samping, hingga belakang rumah juga ditanami aneka pohon buah dan tanaman herbal yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari,” kata Edward Kusma, Direktur Vida Bekasi, melalui siaran pers di Bekasi, Senin (20/8/2018).
Yu sing, yang menggawangi firma arsitek Studio Akanoma dikenal piawai merancang bangunan ramah lingkungan dengan menggunakan material lokal dan fitur-fitur bangunan fungsional. Rancangan khusus Yu Sing yang diterapkan di Botanica dibangun secara semi detached, antar rumah tidak saling menempel dindingnya sehingga sirkulasi udara juga lebih optimal.
Setiap pintu dan jendela juga dirancang sebagai jalur sirkulasi yang optimal. Di dalam klasternya juga tersedia ruang bersama yang terdiri dari hutan kecil, pendopo serba guna, kolam natural, taman bermain anak, dan sebagainya. Dengan berbagai aktivitas ini Vida Bekasi ingin mengembalikan budaya bertetangga yang lebih guyub.
“Botanica adalah salah satu dari sedikit hunian urban yang berani mengimplementasikan desain ramah lingkungan secara serius. Adanya ruang terbuka hijau, koridor taman dan kolam natural sangat mendukung terciptanya ekosistem flora dan fauna secara alami, karena hunian yang baik bukan hanya untuk manusia tapi harus bisa berdampingan dengan alam secara harmonis,” kata Yu Sing.
Edward juga menyebut, sejak klaster Botanica diluncurkan tahun 2016, animo masyarakat sangat baik yang menunjukkan kesadaran yang tinggi terkait lingkungan khususnya di wilayah Narogong, Bekasi. Botanica dibangun di atas lahan 3,5 ha yang terdiri dari dua tiperumah :47/60 dan 69/84 seharga Rp650 juta-1 miliar/unit.