Prioritas Beli Perabot Rumah Bila Dana Masih Cekak

Tidak semua orang mampu mengisi perabot rumah barunya sekaligus. Bahkan, perabot esensial seperti tempat tidur dan lemari pakaian, peralatan dan tempat masak, sofa dan coffe table di ruang tamu, meja kursi makan/mini bar di ruang makan, dan lain-lain. Tapi, tidak perlu kecil hati. Kita bisa membuat prioritas untuk mengisi perabot di rumah baru secara berangsur.
Adelinah Chandra Rahardja, desainer interior profesional di Jakarta, mengatakan, kalau dana masih cekak, isi perabot rumah menurut prioritas berdasarkan siapa yang tinggal di rumah. “Pasangan yang baru menikah tentu beda kebutuhannya dengan keluarga muda yang sudah punya anak,” katanya dalam sebuah wawancara dengan housingestate.id beberapa waktu lalu.
Misalnya, perabot dapur menjadi prioritas di rumah yang penghuninya sudah punya anak, namun bisa diabaikan oleh pasangan muda. Bagi yang sudah punya anak, dapur dengan kompor dan peralatan memasak penting supaya mereka bisa membuatkan makanan sehat untuk anaknya
“Sebaliknya bagi pasangan yang baru menikah yang masih jarang memasak, apalagi kalau dua-duanya kerja, prioritasnya boleh jadi perabot untuk kamar tidur,” ujar arsitek Farrizky Astrawinata dari Moreids Design.
Minimal Ada Matras
Tapi, ada atau tidak ada dana, ruang tidur wajib diutamakan baik bagi pasangan yang baru menikah maupun yang sudah punya anak. “Rumah kan tempat beristirahat setelah seharian beraktifitas di luar rumah. Supaya segar lagi memulai aktifitas esok hari, semua orang perlu tempat tidur yang baik dan bersih,” kata Adelinah. Nah, kalau dana masih mepet, tidak perlu maksa membeli dipan lengkap, cukup menggunakan matras beralas karpet dulu.
Alternatif Ruang Penyimpanan
Perabot lain seperti lemari pakaian, laci-laci penyimpanan, dan meja rias bisa diakali dengan membuat meja ambalan. Pilih desain yang multifungsi dengan rak-rak lebar di bawahnya sebagai lemari pakaian dan penyimpanan aksesoris. Supaya murah pilih ambalan dari bahan kayu multipleks atau MDF. Di atas meja ambalan itu bisa diberi sedikit pajangan foto, pernik-pernik, dan cermin untuk berias agar suasana tidak monoton.
“Bisa juga membuat rak-rak yang nempel ke dinding, sisi belakangnya diberi aksen cermin. Kalau lagi nggak dipakai, rak bisa ditekuk atau dilipat, cerminnya pun berfungsi untuk dandan,” kata Farrizky.
Mendidik Anak
Bagi yang sudah punya anak, sebaiknya sediakan meja makan untuk membentuk perilaku baiknya sejak kecil. “Orang tua perlu mendidik anak dari kecil untuk berperilaku sopan. Itu bisa dimulai dari makan di kursi-meja makan, bukan leyeh-leyeh di kasur,” ujar Adelina. Tidak perlu ngoyo membeli meja-kursi berbahan kayu solid. Kita bisa memilih meja makan KW2 dari kayu press ukuran 80 x 80 x 70 cm.
Konsep Lesehan
Setelah ruang tempat beristirahat dan mengisi perut beres, baru berlanjut ke perabot di ruang keluarga/ruang tamu. Karena bujet ngepas, tidak perlu menata ruangan selengkap mungkin. Yang penting nyaman untuk berkumpul dengan keluarga, saudara atau tamu. Misal,sofa dua seat dengan coffee table dan karpet.
Kita juga bisa memilih konsep ruang keluarga lesehan dilapisi karpet lembut motif abstrak berwarna netral seperti abu-abu, hitam dan cokelat. Kalau memungkinkan, tambahkan meja kecil di sudut ruang dan bantal warna-warni yang lembut sebagai pelengkap karpet. “Supaya hemat tapi tetap oke, coffe table-nya bisa dibuat dari ban bekas yang di atasnya dilapisi triplek,” kata Farrizky.
Bagi yang sudah punya anak, prioritasnya mungkin bukan perabot di ruang keluarga/ruang tamu, tapi kamar anak. Apalagi kalau anaknya sudah sekolah, tentu butuh ruangan untuk belajar dan menyimpan barang koleksinya.
Karena dana sangat terbatas, konsep tempat tidur anak lesehan bisa dipilih agar ruangan terkesan lapang. Kesan ceria bisa ditampilkan melalui penggunaan cat warna-warna ceria seperti kuning, biru muda, merah muda atau hijau pada dinding. Di salah satu sudut, lengkapi kamar dengan meja belajar dari multipleks berikut kursinya, serta boks-boks dan/atau ambalan untuk menaruh buku dan menyimpan koleksi si anak.