Senin, September 8, 2025
HomeBerita PropertiBeli Rumah Itu Bagusnya Sebelum atau Setelah Menikah?

Beli Rumah Itu Bagusnya Sebelum atau Setelah Menikah?

Kebanyakan kaum muda, dulu dan sekarang, baru memikirkan membeli rumah setelah menikah. Hal itu diungkapkan seorang bankir bank swasta di Jakarta kepada housingestate.id beberapa waktu lalu. “Umumnya pekerja muda itu baru beli rumah setelah menikah di usia 30 tahun atau lebih. Data di bank kami begitu. Di bank lain kurang lebih sama,” katanya.

Ia berpendapat, seharusnya punya rumah menjadi prioritas utama orang muda begitu mulai bekerja dan belum menikah. Supaya mampu membeli rumah itu, gunakan kredit pemilikan rumah (KPR) dari bank. Untuk itu, begitu mulai bekerja, mulai pulalah menabung uang muka rumah. Jangan semua penghasilan dihabiskan untuk gaya hidup dan menikmati kesenangan bersama teman-teman.

Pendapat serupa dikemukakan bankir-bankir yang lain, seperti Veronika Susanti dari Bank OCBC NISP, Chandra Bachtiar dari Bank CCB Indonesia, Ignatius Susatyo Wijoyo dari Bank Mandiri, dan Heintje Mogi dari CIMB Niaga. “Beli rumah sebaiknya sebelum menikah walaupun cuma rumah mungil,” kata Ignatius.

Nanti setelah berjalan 10 tahun misalnya, rumahnya bisa dijual untuk modal membeli rumah yang lebih besar. Pembelian masih bisa menggunakan KPR berjangka 15-20 tahun karena saat itu usia kamu masih cukup muda.

Ada alasan lain kenapa para bankir menyarankan anak muda membeli rumah sebelum menikah, di usia di bawah 30 tahun. Pertama, saat masih bujangan, pengeluaran belum banyak atau bisa dibatasi tidak terlalu banyak sehingga memungkinkan kamu menabung uang muka rumah. “Setelah tiga tahun, tabungan itu sudah cukup untuk uang muka rumah mungil,” kata Chandra.

Kedua, lebih dini membeli rumah lebih bagus, karena harga rumah selalu naik lebih cepat dibanding peningkatan penghasilan seseorang. “Kalau menunggu setelah menikah baru beli rumah, harganya makin tidak terjangkau penghasilan kamu saat itu,” kata Heintje.

Ketiga, membeli rumah saat masih bujangan juga membuat kamu memiliki “nilai jual” yang lebih baik di hadapan calon mertua saat hendak menikah, sekaligus menjadi lebih percaya diri berumah tangga. “Rumah itu penting bukan hanya sebagai hunian sekaligus investasi, tapi juga kebanggaan dan legacy (warisan),” ujar Veronika.

Hanya, memang faktor terakhir ini di Indonesia lebih berlaku bagi cowok ketimbang cewek. Bagi cewek, membeli rumah setelah menikah mungkin justru menjadi pilihan yang lebih bagus. Kamu dan suami bisa menggabungkan penghasilan (joint income) untuk membeli rumah yang layak. Suami istri pun sama-sama punya rasa memiliki yang kuat terhadap rumahnya, sehingga ikatan perkawinan juga menjadi lebih erat.

Rasa memiliki itu mungkin lebih rendah pada si istri, bila setelah menikah ia tinggal menempati rumah yang sudah dibeli suaminya saat bujangan. Jadi, pilihan membeli rumah saat masih bujangan atau setelah menikah, tidak hanya tergantung pada kemampuan finansial, tapi juga pertimbangan subyektif yang dipengaruhi oleh faktor psikologis, budaya, dan lain-lain. Nah, kamu pilih beli rumah saat masih sorangan atau nanti saja setelah menikah?

Berita Terkait

Ekonomi

Utang Pinjol dan Paylater Warga RI Terus Meningkat Tinggi

Buy now pay later (BNPL) adalah layanan keuangan yang...

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini