REI: Penjualan Rumah Tahun Ini Akan Tumbuh Double Digit

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) Joko Suranto menyatakan, penjualan properti terutama rumah tahun ini akan tumbuh double digit. “Sekitar 10 persen atau lebih,” katanya dalam acara penandatanganan nota kesekapatan kerja sama antara DPP REI dan property technology (proptech) Rumah123 di Jakarta, kemarin (17/5/2024).
Kesepakatan kerja sama yang diteken Joko dengan Wasudewan, Chief Executife Officer (CEO) 99 Group Indonesia yang menaungi Rumah123 dan 99.co itu, dimaksudkan untuk mendukung pemasaran proyek developer anggota REI, terutama yang berada di tier dua dan tiga, melalui inovasi teknologi yang dikembangkan Rumah123. Wasudewan menyatakan, Rumah123 terus berinovasi mengembangkan fitur dan produknya guna mendukung pemasaran properti baik oleh perorangan maupun perusahaan developer.
Joko menyampaikan pendapat di atas menanggapi hasil Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia (SHPR BI) triwulan 1-2024 yang dirilis kemarin. SHPR itu mengungkapkan, penjualan rumah baru di proyek real estate (pasar primer) pada triwulan I-2024 meningkat pesat 31,16% secara tahunan (yoy) dibanding 3,37% pada triwulan IV-2023.
Joko menyebut insentif free PPN 11% atau Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang dilansir sejak November 20023, sebagai faktor utama yang membuat dia optimis penjualan rumah tahun ini bisa tumbuh double digit. Alasannya, insentif free PPN itu cukup signifikan mendiskon harga rumah. Bahkan, kendati bunga bank sedikit meningkat belakangan ini akibat ketidakpastian ekonomi global dan faktor geopolitik.
Baca juga: Dukung Pemasaran Proyek Anggotanya, REI Berkolaborasi dengan Rumah123
“Sampai akhir Juni insentif PPN DTP itu berlaku 100 persen, setelah itu sampai akhir Desember tahun ini insentif PPN-nya turun jadi 50 persen. Itu mendorong pertumbuhan penjualan properti tahun ini menjadi lebih baik dibanding 2023,” kata Joko. Kendati demikian, ia mewanti-wanti bisnis real estate belum pulih seperti kondisi 9-10 tahun lalu. Karena itu ia berharap tahun depan kebijakan insentif free PPN itu tetap dilanjutkan.
Tahun depan pemerintah sendiri akan menaikkan tarif PPN menjadi 12% dari saat ini 11%, sesuai amanat UU Harmonisasi Pajak. REI tidak mempersoalkan kenaikan tarif PPN itu karena sudah menjadi amanat UU. “Tapi, tolong insentif PPN DTP tahun 2025 tetap ada. Kita (bisnis real estate) belum rebound,” pinta Joko. REI belum menyampaikan sikap resmi mengenai hal itu, menunggu pemerintahan berganti.