Kamis, Oktober 23, 2025
HomeTransportasiPenerapan Transaksi Nirsentuh Nggak Ngaruh ke Tarif Jalan Tol

Penerapan Transaksi Nirsentuh Nggak Ngaruh ke Tarif Jalan Tol

Penerapan transaksi pembayaran jalan tol nontunai nirhenti nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF), akan dimulai bertahap mulai akhir tahun ini. Dengan teknologi itu pengendara di jalan tol tidak perlu lagi berhenti untuk melakukan tap (pembayaran dengan kartu elektronik) di gerbang tol, tapi tetap terus melaju dengan pembayaran otomatis berlangsung. Selain sebagai perwujudan inovasi digitalisasi pembayaran tarif tol, teknologi MLFF meniadakan antrian di gerbang tol dan mengurangi polusi udara akibat antrian kendaraan tersebut.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dari hasil uji coba akhir tahun lalu di ruas tol Bali Mandara, masih ada beberapa hal yang perlu dievaluasi dari MLFF, termasuk teknis dan manajerial. “(Karena itu) MLFF akan diimplementasikan secara bertahap, dimulai dengan single lane free flow (SLFF) atau hibrid, masih (disertai) dengan kartu (e-toll),” katanya dalam acara The 19th Intelligent Transport System Asia Pasific Forum, Selasa (28/5/2024), seperti dikutip Biro Komunikasi Publik Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) di laman resminya kemarin.

Setelah hibrid, tahapannya dilanjutkan dengan masa transisi melalui penerapan SLFF dengan barrier. Kemudian SLFF tanpa barrier, dan setelah itu baru MLFF secara penuh. Teknologi yang digunakan tetap GNSS, sehingga tetap membutuhkan aplikasi Cantas untuk melakukan transaksi pembayaran tol. Saat MLFF sudah diimplementasikan di seluruh jalan tol, pengguna wajib mendaftarkan data pribadi dan nomor kendaraannya pada aplikasi Cantas sebelum memasuki jalan tol. Karena itu pengguna jalan tol harus mencermati registrasi aplikasi Cantas dan kecukupan saldonya sebelum memasuki jalan tol.

Menteri Basuki menegaskan, tidak ada tambahan biaya dari penerapan MLFF, juga tidak kenaikan tarif jalan tol. “MLFF tidak akan membebani pengguna tol dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), termasuk tidak ada perubahan tarif karena penerapan teknologi itu,” ujarnya. Ia menyebutkan, tujuan penerapan MLFF yang sebelumnya ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan tol, bukan untuk kepentingan BUJT atau pemerintah.

Baca juga: Transaksi Tanpa Berhenti Resmi Jadi Sistem Pembayaran Tol

Attila Keszeg, President Director Roatex Indonesia Toll System, provider MLFF, menyatakan, siap mendengar segala masukan dari pemerintah Indonesia, bahwa diperlukan masa transisi menuju MLFF di jalan tol, termasuk sosialiasi kepada masyarakat terutama terkait proses registrasi kendaraan. “Proyek ini merupakan transformasi teknologi di jalan tol, khususnya dalam transaksi pembayaran. Kami terus bekerja sama dengan PUPR secara intensif untuk memulai penerapan tahapan MLFF akhir tahun ini,” katanya.

MLFF resmi menjadi sistem pembayaran jalan tol, setelah Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2024 tentang Jalan Tol, 20 Mei 2024. PP itu merupakan revisi atas PP mengenai hal yang sama sebelumnya. Dalam PP Jalan Tol terbaru itu di Pasal 67, dicantumkan mengenai implementasi sistem transaksi jalan tol nontunai nirhenti nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF).

 

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini