Merosot Penjualan Eceran Mei 2024

Penjualan eceran pada Mei 2024 anjlok atau terkontraksi 3,5 persen secara bulanan (mtm), dibanding April yang tumbuh 4 persen.
Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesoia yang dirilis kemarin (9/7/2024) menyebutkan, sebagian besar kelompok produk menurun penjualannya dan berada pada fase kontraksi.
Antara lain kelompok peralatan informasi dan komunikasi (-6,1 persen), barang budaya dan rekreasi (-4,7 persen), dan sandang (-10,8 persen).
Mayoritas kota yang disurvei mengalami kontraksi, dengan penurunan terdalam di Medan, Bandung, dan Manado.
“Penurunan penjualan eceran Mei 2024 itu karena normalisasi permintaan masyarakat pasca Idul Fitri,” tulis keterangan BI.
Kontraksi lebih dalam tertahan oleh kelompok suku cadang dan aksesoris yang masih tumbuh 5,3 persen, dan bahan bakar kendaraan bermotor 3,0 persen.
Namun secara tahunan (yoy), penjualan eceran Mei 2024 meningkat 2,1 persen dibanding Mei 2023, dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat 228,1 poin.
Peningkatan penjualan terutama didorong produk sandang (2,6 persen), makanan, minuman dan tembakau (2,6 persen), serta suku cadang dan aksesoris (11 persen).
Pada Juni 2024 BI memperkirakan penjualan eceran meningkat baik secara tahunan maupun bulanan. Tercermin dari IPR Juni 2024 sebesar 232,8 poin, atau tumbuh 4,4 persen secara tahunan dibanding 2,1 persen pada Mei 2024.
Peningkatan secara tahunan didorong oleh produk perlengkapan rumah tangga lainnya (0,8 persen), sandang (5,6 persen), serta makanan, minuman dan tembakau (5,1 persen).
Sedangkan secara bulanan, penjualan eceran Juni 2024 diperkirakan meningkat 2,1 persen setelah terkontraksi 3,5 persen pada Mei 2024.
Beberapa kelompok produk kembali mengalami ekspansi, terutama sandang (2,8 persen), barang budaya dan rekreasi (7,1 persen), serta makanan, minuman dan tembakau (2,7 persen).
“Kenaikan penjualan itu sejalan dengan peningkatan aktivitas saat libur panjang Idul Adha, liburan sekolah, dan persiapan tahun ajaran baru,” tulis keterangan BI.
Baca juga: Konsumen Optimis dengan Kondisi Ekonomi, Penjualan Eceran Tetap Kuat
Pada triwulan II-2024 (April-Juni), BI memperkirakan penjualan eceran (IPR) tetap tumbuh, namun anjlok dibanding triwulan I-2024. Yaitu, hanya tumbuh 1,3 persen dibanding 5,6 persen pada triwulan I-2024.
BI menyatakan, responden yang disurvei memperkirakan penjualan eceran Agustus dan November (3 dan 6 bulan mendatang) akan meningkat lagi.
Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Agustus dan November 2024 tercatat 158,8 dan 146,1, dibanding 137,2 dan 143,7 pada periode sebelumnya. “Peningkatan IEP Agustus 2024 diperkirakan terkait perayaan HUT Kemerdekaan RI,” tulis BI.
Dari sisi harga, inflasi Agustus diperkirakan menurun. namun inflasi November diramalkan meningkat.
Tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Agustus 2024 sebesar 136,4. Lebih rendah dari IEH periode sebelumnya yang tercatat 142,5.
Penurunan IEH Agustus itu didorong promo potongan harga pada event HUT Kemerdekaan RI. Sementara IEH November tercatat 144,8, lebih tinggi dibanding IEH periode sebelumnya sebesar 142,0.