Senin, Desember 29, 2025
HomeProperti KomersialKuartal Dua 2024 Permintaan Ruang Ritel di Jabodetabek Menurun

Kuartal Dua 2024 Permintaan Ruang Ritel di Jabodetabek Menurun

Dibanding kuartal pertama, permintaan pusat belanja di Jakarta pada kuartal dua 2024 mengalami penurunan atau minus 0,2 persen, menjadikan total permintaan kumulatif mencapai 3.727.800 m2. Namun, secara tahunan (YoY), permintaan ruang ritel itu meningkat 2,6 persen.

Mengutip MarketBeat Q2 2024: Unveiling Greater Jakarta’s Retail Landscape versi konsultan properti Cushman & Wakefield Indonesia yang dipublikasikan di Jakarta, Kamis (25/7/2024), akibat penurunan itu, tingkat hunian rata-rata pusat belanja di Jakarta juga minus 0,2 persen (QoQ) kendati naik 2,6 persen YoY.

Karena menurunnya permintaan, harga sewa dasar pusat belanja di Jakarta pada kuartal dua hanya mengalami sedikit peningkatan (0,9 persen YoY dan 0,9 persen QoQ), menjadi rata-rata Rp815.400/m2/bulan. Sementara service charge rata-rata stagnan (QoQ) di angka Rp195.900/m2/bulan, namun meningkat 2,9 persen YoY.

Baca juga: Ada Mal Outdoor Baru Di BSD City

Berbeda dengan ruang ritel di Bodetabek. Harga sewa dasar dan service charge-nya meningkat masing-masing 2,4 persen 2,9 persen. Cushman memperkirakan, kenaikan service charge akan terus berlanjut pada semester dua.

Kendati demikian, serupa dengan Jakarta, tingkat hunian pusat belanja di Bodetabek juga menurun 3,3 persen menjadi 73,5 persen pada paruh pertama 2024, dibanding periode yang sama 2023.

Kecenderungan ini kemungkinan berlanjut, karena kedatangan banyak pasokan pusat belanja baru selama semester dua 2024 sampai awal 2025.

Dua musim liburan besar, Idul Fitri dan liburan sekolah, meningkatkan kunjungan ke pusat perbelanjaan di Jabodetabek. Namun, tetap belum mampu meningkatkan permintaan terhadap pusat belanja atau dan ruang ritelnya.

Berita Terkait

Ekonomi

Saham Sebagai Instrumen Investasi, Seperti Apa?

Dalam dunia investasi, saham merupakan salah satu instrumen yang...

Bunga Bank Sudah Turun, Tapi Kredit Tetap Lesu, Paling Payah Kredit UMKM

Bunga kredit dan simpanan masyarakat di perbankan terus menurun...

Transaksi Program Belanja Nasional Ditargetkan Rp110 Triliun

Pemerintah menargetkan transaksi belanja masyarakat melalui berbagai program belanja...

Genjot Konsumsi, Pemerintah Juga Dorong Work from Mall

Pemerintah berupaya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konsumsi...

Berita Terkini