Triwulan II 2024 Penjualan Eceran Merosot

Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia (BI) yang dipublikasikan kemarin (9/8/2024) mengungkapkan, selama triwulan II- 2024 penjualan eceran tetap tumbuh. SPE dilakukan terhadap sekitar 700 pengecer sebagai responden di 10 kota.
Indeks Penjualan Riil (IPR) diindikasikan naik 0,7 persen secara tahunan (yoy). Namun pertumbuhan itu merosot jauh dibanding triwulan I 2024 yang tercatat 5,6 persen (yoy).
Beberapa kelompok yang masih tumbuh adalah suku cadang dan aksesoris (9,6 persen), bahan bakar kendaraan bermotor (4,3 persen), serta makanan, minuman dan tembakau (1,2 persen).
Selama Juni 2024 saja, SPE mengindikasikan kinerja penjualan eceran meningkat baik secara tahunan (yoy) maupun bulanan (mtm).
Tercermin dari IPR Juni 2024 sebesar 229,0, naik 2,7 persen dibanding Mei yang 2,1 persen (yoy).
Peningkatan penjualan terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau (3,5 persen) serta suku cadang dan aksesoris (11,4 persen). Kelompok barang budaya dan rekreasi -2,7 persen dan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya -1,0 persen.
Baca juga: April Pertumbuhan Penjualan Eceran Anjlok
Secara bulanan penjualan eceran Juni 2024 juga naik 0,4 persen setelah Mei terkontraksi 3,5 persen. Beberapa kelompok kembali ke fase ekspansi, seperti barang budaya dan rekreasi (10,6 persen), serta makanan, minuman dan tembakau (1,2 persen), didorong event Idul Adha dan libur sekolah, serta tahun ajaran baru.
Pada Juli 2024 penjualan eceran masih tumbuh secara tahunan. IPR Juli 2024 diperkirakan mencapai 212,0, tumbuh 4,3 persen (yoy) dibanding 2,7 persen pada Juni. Peningkatan penjualan didorong antara lain oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau (6,4 persen) dan sandang (1,5 persen).
Namun secara bulanan, penjualan eceran Juli 2024 diperkirakan terkontraksi (minus) 7,4 persen setelah tumbuh 0,4 persen pada Juni. Beberapa kelompok yang masih tumbuh dan menahan penjualan eceran jatuh lebih dalam, adalah sandang (3,2 persen), perlengkapan rumah tangga (2,0 persen) dan bahan bakar kendaraan bermotor (1,1 persen).
Penurunan kinerja penjualan diperkirakan terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (-8,5 persen), suku cadang dan aksesoris (-3,8 persen), serta peralatan informasi dan komunikasi (-10,9 persen), sejalan dengan normalisasi permintaan pasca Idul Adha.
Baca juga: Merosot Penjualan Eceran Mei 2024
Responden memperkirakan, penjualan eceran pada September 2024 (3 bulan yad) masih akan turun, dan baru meningkat lagi pada Desember 2024 (6 bulan yad).
Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) September tercatat 140,5 atau, jauh lebih rendah dibanding IEP Agustus 2024 sebesar 158,8. Sementara IEP Desember tercatat 165,0 atau, lebih tinggi dibanding November sebesar 146,1, sejalan dengan peningkatan aktivitas menjelang libur Natal dan tahun baru.
Tekanan inflasi pada September diprakirakan turun, dan meningkat pada Desember 2024 selaras dengan ekspektasi penjualan. Tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) September 2024 sebesar 134,5, lebih rendah dibanding IEH Agustus yang mencapai 136,4. Sementara IEH Desember tercatat 161,0, lebih tinggi dibanding IEH November 144,8.