Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiKata BI Pelemahan Dolar Bikin Utang Luar Negeri Indonesia Meningkat

Kata BI Pelemahan Dolar Bikin Utang Luar Negeri Indonesia Meningkat

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2024 tercatat USD414,3 miliar, meningkat 4,1 persen secara tahunan (yoy). ULN Indonesia mencakup utang pemerintah, Bank Indonesia, dan swasta.

“(Peningkatan) ULN pada Juli 2024 juga dipengaruhi oleh pelemahan dolar AS terhadap mayoritas mata uang global termasuk rupiah,” tulis keterangan resmi Bank Indonesia (BI) yang dirilis Asisten Gubernur BI Erwin Haryono, Kamis (19/9/2024).

Dari USD414,3 miliar ULN itu, sebanyak USD194,3 miliar merupakan utang pemerintah yang naik 0,6% (yoy). Sebelumnya pada Maret dan Juni 2024 ULN pemerintah tercatat menurun (terkontraksi) 0,9 persen dan 0,8 persen.

Peningkatan ULN pemerintah itu dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri, dan peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) terbitan pemerintah.

ULN pemerintah mencakup sekitar 30 persen dari total utang, 70 persen lainnya adalah utang dalam negeri. Per Juli 2024 total utang pemerintah mencapai lebih dari Rp8.500 triliun.

BI menyebutkan, ULN pemerintah dipakai untuk pembiayaan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (20,9 persen), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,9 persen), jasa pendidikan (16,8 persen), konstruksi (13,6 persen), serta jasa keuangan dan asuransi (9,4 persen).

“Hampir seluruh ULN pemerintah memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen dari total utang,” tulis keterangan BI.

Sementara ULN swasta kembali mencatat kontraksi. Per Juli 2024 tercatat USD195,2 miliar atau menurun 0,1 persen (yoy), setelah tumbuh 0,3 persen pada Juni 2024 dan terkontraksi 1,2 persen pada Maret 2024.

Penurunan ULN swasta itu terutama didorong oleh ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang terkontraksi 0,04 persen (yoy).

ULN swasta terbesar berasal dari industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,9 persen. ULN swasta juga didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,3 persen.

BI mengklaim struktur ULN Indonesia tetap sehat. Tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga di level 30,2 persen, didominasi ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,9 persen dari total ULN.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini