Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsMasinis Indonesia Ambil Alih Operasional Whoosh Tahun Depan

Masinis Indonesia Ambil Alih Operasional Whoosh Tahun Depan

Sejak mulai beroperasi Oktober tahun lalu sampai hari ini, operasional kereta cepat Whoosh dijalankan oleh masinis profesional dari Tiongkok. Whoosh memang mengadopsi teknologi kereta cepat Tiongkok.

Namun, pada saat bersamaan sebanyak 72 masinis Indonesia disiapkan (on the job training) untuk mengambil alih operasional Whoosh dari masinis Tiongkok.

Mengutip keterangan resmi PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), operator Whoosh, beberapa waktu lalu, sampai Juli sebanyak 39 dari 72 masinis Indonesia sudah memasuki tahap dua dari proses on the job training (OJT).

Pada tahap pertama, masinis Whoosh Indonesia telah melakukan observasi proses kerja masinis kereta cepat profesional.

Pada tahap dua masinis Indonesia mulai mengoperasikan Whoosh pada saat langsir (tanpa penumpang) di Depo Tegalluar, kereta konfirmasi atau kereta yang beroperasi sebelum jam perjalanan pertama dari Halim-Tegalluar pp, dan kereta inspeksi Halim-Tegalluar pp dengan kecepatan 350 km/jam.

Sebelum memasuki tahap tiga, mengemudikan kereta cepat berpenumpang dengan pendampingan masinis Tiongkok, masinis Indonesia masih harus melakukan ujian sebagai bukti kecakapan menerapkan berbagai SOP operasi dan penanganan Whoosh dalam kondisi darurat.

Selain para masinis, 40 dari 78 petugas perawatan Whoosh juga telah mulai melakukan OJT tahap 3, setelah sebelumnya melalui proses tahap 1 observasi, dan tahap 2 membantu proses perawatan pada sarana Whoosh setiap hari.

Pada tahap tiga OJT, proses perawatan yang dilakukan SDM Indonesia mulai berjalan secara mandiri dengan pengawasan dari SDM Tiongkok.

Total ada 600 pegawai Indonesia di KCIC yang sedang melalui proses transfer pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang seperti masinis, perawatan sarana dan prasarana, dan operasional Whoosh.

Tahun depan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) menargetkan seluruh operasional kereta cepat Jakarta-Bandung itu sudah bisa dilakukan masinis Indonesia.

Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Afriansyah Noor menyampaikan hal itu usai meninjau Depo Whoosh di Tegalluar, Bandung, Kamis (19/9/2024).

“Saya berharap 2025 seluruh operasional kereta cepat mampu dijalankan masinis Indonesia, setelah melalui proses transfer pengetahuan dan keterampilan dari tenaga profesional (kereta cepat Tiongkok),” kata Afriansyah melalui keterangan resmi di laman Kemnaker.go.id, Sabtu (21/9/2024), seperti dikutip Kompas.com.

Wamenaker menyatakan, Whoosh yang beroperasi di empat stasiun utama (Halim, Karawang, Padalarang, Tegalluar) plus depo di Tegalluar, memiliki peran strategis dalam menciptakan lapangan kerja baru.

Saat ini KCIC mempekerjakan 738 tenaga kerja asing (TKA) dari Tiongkok dari total 812 TKA yang direncanakan. Sebagian TKA itu akan menyelesaikan izin kerjanya tahun ini.

Ini berarti tenaga kerja Indonesia akan mengambil alih sebagian besar operasional Whoosh setelah lulus proses pelatihan dan transfer teknologi.

Keterlibatan ratusan TKA Tiongkok itu merupakan konsekwensi kerja sama Konsorsium PT KAI dan China Railway di KCIC. Kereta cepat yang mengadopsi teknologi dari Tiongkok menunjuk profesional asal Negeri Tirai Bambu itu sebagai operator awal selama setahun.

Baca juga: Masinis Indonesia Sudah Bisa Kemudikan Kereta Cepat Whoosh

Sehari sebelum perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79, 17 Agustus 2024, masinis Indonesai sudah bisa mengoperasikan kereta Whoosh berpenumpang didampingi masinis asal Tiongkok.

Mengutip General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa beberapa minggu lalu, saat ini lima masinis Indonesia telah lulus ujian OJT tahap 2, dan melangkah ke tahap 3.

Pada OJT tahap 3 masinis Indonesia mulai mengoperasikan perjalanan Whoosh berpenumpang dengan pendampingan tim ahli/pengajar dari Tiongkok.

“Lima masinis itu telah melalui ujian yang dilakukan masinis profesional (asal Tiongkok). Mereka diuji kemampuannya mengoperasikan Whoosh dalam berbagai kondisi,” kata Eva melalui keterangan tertulis.

Sementara 35 masinis lain sedang melakukan OJT tahap 2, berupa observasi dan mendampingi tugas masinis profesional, ditambah 32 masinis yang masih dalam tahap pelatihan di Depo Tegalluar.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini