Konsumen Makin Optimis, Tapi Emoh Belanja dan Perbanyak Tabungan
Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) Desember 2024 yang dipublikasikan akhir pekan ini mengindikasikan, optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.
Tercermin dari kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2024 sebesar 127,7 (>100) dibanding November 2024 yang tercatat 125,9.
Meningkatnya optimisme konsumen itu karena menguatnya keyakinan terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ke depan.
Tergambar dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Desember 2024 sebesar 116,0 dan 139,5, dibanding 113,5 dan 138,3 pada November 2024.
Tapi, ganjilnya survei yang sama menyebutkan, kendati makin optimis dengan kondisi ekonomi, konsumen mengurangi belanja. Tercermin dari proporsi pendapatan yang dipakai untuk belanja yang menurun dari 74,4 persen menjadi 74,1 persen.
Sedangkan proporsi pendapatan yang ditabung meningkat dari 15,1 persen menjadi 15,5 persen. Sementara proporsi pendapatan yang dipakai untuk mencicil utang stabil di angka 10,5 persen.
Baca juga: Survei BI: Konsumsi Meningkat, Tabungan Merosot
Yang menurun konsumsinya kelompok bawah, menengah, menengah atas (pengeluaran Rp2,1-3 juta, Rp3,1-4 juta, dan Rp4,1-5 juta). Sedangkan konsumsi kaum bawah (pengeluaran Rp1-2 juta) meningkat sedikit dari 76,3 persen menjadi 76,7 persen.
Sementara konsumsi kaum atas (pengeluaran >Rp5 juta) tidak beranjak dari 68,6 persen. Sedangkan rasio tabungannya meningkat paling tinggi, dari 15,8 persen menjadi 18,3 persen, diikuti kaum menengah atas (dari 14,5 persen menjadi 15,7 persen).
Tiga kelompok pengeluaran lainnya proporsi tabungannya hanya naik tipis. Survei BI tidak menjelaskan kenapa peningkatan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi, tidak diiringi dengan peningkatan belanja.
Tapi, sebagai catatan, dari tiga komponen pembentuk IKE: Indeks Penghasilan Saat Ini, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja, dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama, hanya Indeks Penghasilan Saat Ini yang naik signifikan pada Desember 2024 (123,9) dibanding 116,5 pada Januari 2024.
Sedangkan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja merosot dari 118,4 (Januari 2024) menjadi 112,2 (desember 2024). Begitu pula Indeks Pembelian Barang Tahan Lama, turun dari 112,1 (Januari 2024) menjadi 111,8 (Desember 2024).