Sabtu, September 6, 2025
HomeBerita PropertiSelama 2024 Penyaluran KPR Menurun

Selama 2024 Penyaluran KPR Menurun

Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) yang dipublikasikan beberapa hari lalu mengindikasikan, penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2024 meningkat dibanding triwulan sebelumnya.

Tercermin dari nilai SBT (Saldo Bersih Tertimbang) penyaluran kredit baru triwulan IV 2024 sebesar 97,9 persen, jauh lebih tinggi dibanding SBT 80,6 persen pada triwulan sebelumnya.

SBT adalah jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100 persen), selanjutnya dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan menurun.

Peningkatan pertumbuhan kredit baru terindikasi bersumber dari kredit modal kerja (SBT 91,7 persen) dan kredit investasi (SBT 88,5 persen).

Sementara kredit konsumsi (SBT 62,9 persen) terindikasi lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Karena perlambatan kredit konsumsi itu, peningkatan penyaluran kredit baru 2024 (10,39 persen) praktis stagnan dibanding 2023 (10,38 persen).

Perlambatan kredit konsumsi disebabkan terutama oleh penyaluran KPR (SBT 53,9 persen) ditambah sedikit kredit kendaraan bermotor/KKB (SBT 24,2 persen), yang lebih rendah dibandingkan SBT triwulan sebelumnya masing-masing sebesar 75,9 persen (KPR) dan 25,9 persen (KKB).

Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada triwulan I 2025 masih sama dengan periode-periode sebelumnya. Yaitu, kredit modal kerja, diikuti kredit investasi, dan kredit.

Pada kredit konsumsi, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah/apartemen (KPR/KPA) masih menjadi prioritas utama, diikuti kredit multiguna dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Sebagai perbandingan, pada triwulan I 2024 SBT penyaluran KPR/KPA tercatat 70,6 persen, kemudian merosot menjadi SBT 56,2 persen pada triwulan II, dan melejit menjadi SBT 75,9 persen pada triwulan III sebelum melorot lagi menjadi SBT 53,9 persen pada triwulan IV.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini