Tiga Stasiun LRT Jabodebek Ini Terintegrasi Stasiun KRL dan Whoosh

Sebagai bagian dari ekosistem transportasi publik berbasis rel, LRT Jabodebek hadir untuk meningkatkan konektivitas nasional dengan mendukung integrasi antarmoda.
Dengan stasiun antar moda yang saling terhubung, LRT Jabodebek akan menjadi pilihan utama mobilitas masyarakat yang mengutamakan efisiensi, kenyamanan, dan keberlanjutan.
Executive Vice President LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi menyatakan, LRT Jabodebek dirancang makin memudahkan mobilitas masyarakat perkotaan ke berbagai tujuan, dengan mengintegrasikannya dengan berbagai moda transportasi umum lain.
“Dengan mobilitas yang lebih lancar, aktivitas bisnis dan ekonomi juga dapat berkembang lebih pesat, menciptakan peluang baru bagi berbagai sektor usaha,” kata Purnomosidi melalui keterangan tertulis akhir pekan ini.
Sebagai bagian dari transformasi transportasi nasional, LRT Jabodebek juga berperan mendorong penggunaan transportasi massal berbasis rel yang ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
Untuk itu LRT Jabodebek akan terus mengembangkan layanan dengan memperluas konektivitas dan meningkatkan kenyamanan pengguna.
Purnomo menegaskan, LRT Jabodebek tidak hanya berfungsi sebagai transportasi massal dalam kota, tapi juga penghubung strategis dengan berbagai layanan transportasi lain, seperti kereta komuter/commuterline (KRL) dan kereta cepat Whoosh.
Baca juga: Jumlah Penumpang Whoosh dan LRT Jabodebek Meroket 432 Persen dan 174 Persen Selama 2024
Tiga stasiun LRT Jabodebek di Jakarta ini sudah terintegrasi dengan KRL Jabodebek dan Whoosh. Yaitu:
1. Stasiun Dukuh Atas BNI
Pengguna LRT Jabodebek dapat melanjutkan perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta dengan mudah melalui Stasiun Dukuh Atas BNI. Dari sini pengguna dapat berjalan kaki ke Stasiun Commuterline Sudirman Baru untuk naik Commuterline Basoetta yang langsung menuju bandara. Tahun lalu Stasiun Dukuh Atas BNI melayani 6.573.969 pengguna, dan selama 1 Januari-10 Februari 2025 sebanyak 856.121 pengguna, naik 53 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
2. Stasiun Cikoko
Stasiun LRT Jabodebek ini terhubung dengan Stasiun Commuterline Cawang, memungkinkan pengguna LRT Jabodebek melanjutkan perjalanan ke berbagai tujuan seperti Bogor dan Jakarta Kota.
Bagi pengguna yang ingin menuju Bandara Soekarno-Hatta, dapat naik commuterline dari Stasiun Commuterline Cawang menuju Stasiun Commuterline Manggarai, lalu berpindah ke commuterline Basoetta menuju bandara.
Tahun 2024 Stasiun LRT Cikoko melayani 3.493.077 pengguna, dan selama 1 Januari-10 Februari 2025 tercatat melayani 450.269 pengguna. Tumbuh 64 persen dibanding tahun lalu.
3. Stasiun Halim
Stasiun Halim terintegrasi langsung dengan Whoosh (Kereta Cepat Jakarta-Bandung). Memberikan akses lebih cepat bagi masyarakat yang ingin bepergian ke Bandung dengan waktu tempuh yang jauh lebih singkat.
Tahun 2024 Stasiun Halim melayani 964.950 pengguna, selama 1 Januari-10 Februari 2025 tercatat 103.474 pengguna. Menunjukkan kenaikan 16 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.