Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiIndeks Dolar Tetap Lemah, Nilai Tukar Rupiah Juga

Indeks Dolar Tetap Lemah, Nilai Tukar Rupiah Juga

Indeks dolar atau DXY pada akhir perdagangan pekan ini bertahan di level 99,38, masih sama dengan akhir pekan lalu, setelah menurun dari 100,87 pada akhir pekan sebelumnya.

DXY adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS (USD) terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (euro, yen, poundsterling, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss).

DXY yang menurun menunjukkan nilai tukar USD melemah. Pelemahan DXY itu karena pemilik uang masih getol memindahkan portofolio investasinya ke emas dan surat utang yang dianggap lebih aman (safe haven), dan belum antusias memegang USD.

Terutama karena investor masih bingung membaca sinyal perundingan perdagangan antara AS dan China. AS menyatakan sedang melakukan perundingan dengan China, sebaliknya China menyatakan tidak ada perundingan dengan AS.

Namun, pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang negara utama lain itu, tidak membuat rupiah menguat. Praktis pada akhir perdagangan pekan ini, kurs rupiah masih sama dengan akhir pekan lalu.

Baca juga: Investor Ramai-Ramai Tinggalkan Dolar, Tapi Tidak Membuat Rupiah Menguat

​Mengutip keterangan tertulis Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso, Jum’at (25/4/2025), pada akhir perdagangan Kamis, 24 April 2025, rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.865 per USD, menurun 45 poin dibanding penutupan perdagangan Rabu pekan lalu yang tercatat Rp16.820, dan 70 poin dibanding penutupan perdagangan Kamis pekan sebelumnya yang tercatat di level Rp16.795.

Penurunan nilai tukar rupiah itu terjadi bersamaan dengan bertahannya imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun di level 6,93 persen, atau sama dengan akhir pekan lalu. Sementara yield surat utang pemerintah AS atau US Treasury (UST) Note 10 tahun naik ke level 4,315 persen dibanding akhir pekan lalu sebesar 4,277 persen.

Pada pagi hari Jumat, 25 April 2025, di pasar spot antar bank atau JISDOR (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate), rupiah dibuka menguat 65 poin ke level (bid) Rp16.800 per USD dibanding sehari sebelumnya. Kemudian menguat ke level Rp16.829 per USD pada penutupan perdagangan.

Namun, penguatan rupiah itu hanya 4 poin dibanding penutupan perdagangan Jum’at pekan lalu yang tercatat di level Rp16.833 per USD. Penguatan amat tipis rupiah itu juga selaras dengan penurunan amat tipis yield SBN 10 tahun ke level 6,91 persen.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini