Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiNilai Tukar Rupiah Makin Menguat Terhadap Dolar AS

Nilai Tukar Rupiah Makin Menguat Terhadap Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) makin menguat pekan ini. Beragam pendapat para pengamat menyebut pemicu penguatan tersebut. Antara lain ekspektasi terhadap penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate, dan pelemahan sektor jasa Amerika Serikat (AS) yang tercermin dari kontraksi Purchasing Manager’s Index (PMI)-nya.

Melalui keterangan tertulis, Kamis (5/6/2025), Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyatakan, pada akhir perdagangan Rabu, 4 Juni 2025, rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.285 per USD. Melemah 15 poin dibanding penutupan perdagangan Selasa pekan lalu, 27 Mei 2025, yang tercatat di level Rp16.270.

Pelemahan kurs rupiah terhadap USD itu terjadi pada saat imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun turun ke level 6,81 persen, atau sama dengan level yield Selasa pekan lalu, pelemahan indeks dolar atau DXY ke level 98,79, dan penurunan yield surat berharga pemerintah AS atau US Treasury (UST) Note tenor 10 tahun ke level 4,355 persen.

Pada awal perdagangan Kamis, 5 Juni 2025, nilai tukar rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.250 per USD, menguat 25 poin dibanding pembukaan perdagangan Rabu pekan lalu, 28 Mei 2025, yang tercatat di level Rp16.275 per USD.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Pekan Ini Stabil Dibanding Pekan Lalu

Pada akhir perdagangan Kamis sore harinya, nilai tukar rupiah di pasar uang antar bank di Jakarta (JISDOR) ditutup di level Rp16.277 per USD, menguat 23 poin dibanding penutupan perdagangan Rabu pekan lalu yang tercatat di level Rp16.300. Penguatan rupiah itu terjadi saat yield SBN 10 tahun makin turun ke level 6,78 persen.

Tidak terlalu jelas sebenarnya alasan penguatan rupiah tersebut, karena selama 4 hari kerja pekan ini, aliran modal asing justru lebih banyak keluar atau hengkang dari Indonesia. Biasanya kalau modal asing banyak hengkang, nilai tukar rupiah melemah. Ketidakpastian ekonomi yang kian tinggi dewasa ini, membuat peristiwa ekonomi makin sulit dipahami dan dianalisis.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini