Jumat, September 5, 2025
HomeNewsEkonomiSerba Salah, BI Rate Dipangkas, Rupiah Malah Melemah

Serba Salah, BI Rate Dipangkas, Rupiah Malah Melemah

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) 16 Juli 2025 memangkas bunga acuan BI Rate 25 bps menjadi 5,25 persen. Tujuan BI, mendorong perbankan menurunkan bunga dan meningkatkan penyaluran kreditnya yang rendah sehingga ekonomi lebih bergairah.

Tapi, di sisi lain penurunan BI Rate itu membuat nilai tukar rupiah melemah. Pasalnya, penurunan bunga acuan itu membuat selisih suku bunga acuan BI dengan bank sentral negara-negara maju menyempit.

Begitu juga imbal hasil atau yield surat utang Indonesia menyempit, dibanding misalnya yield surat utang pemerintah AS atau US Treasury (UST) Note 10 tahun.

Misalnya, pada 17 Juli 2025 BI melaporkan, yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun terbitan pemerintah Indonesia turun ke 6,57 persen. Sedangkan yield UST Note 10 tahun naik ke 4,451 persen.

Akibatnya, sebagian investor portofolio memilih menarik modalnya dari Indonesia, untuk dipindahkan ke dolar AS atau safe haven lain, yang membuat nilai tukar rupiah melemah. Apalagi indeks dolar AS atau DXY terus menguat.

BI melalui Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso melaporkan, Jum’at (18/7/2025), pada akhir perdagangan Kamis, 17 Juli 2025, rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.325 per dolar AS (USD). Melemah 110 poin dibanding penutupan perdagangan Kamis pekan sebelumnya yang tercatat di level Rp16.215.

Baca juga: Jelang Berlakunya Tarif Perdagangan Trump, Rupiah Relatif Stabil

Pelemahan rupiah itu terjadi saat yield SBN 10 tahun turun ke 6,57 persen, DXY menguat ke level 98,73, dan yield UST Note 10 tahun naik ke level 4,451 persen.

Pada pagi hari Jumat, 18 Juli 2025, rupiah di pasar uang antar bank di Jakarta (JISDOR) dibuka menguat sangat tipis (5 poin) ke level (bid) Rp16.320 per USD, sebelum ditutup makin menguat (19 poin) ke level Rp16.301 pada penutupan perdagangan.

Sementara yield SBN 10 tahun stabil di 6,56 persen, yang membuat selisihnya dengan yield UST Note 10 tahun tetap mengecil.

Dibanding akhir perdagangan Jum’at pekan sebelumnya (11 Juli 2025) yang tercatat di level Rp16.221, nilai tukar rupiah pada akhir perdagangan Jum’at pekan ini (18/7/2025) melemah 80 poin.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini