Senin, Oktober 20, 2025
HomeNewsEkonomiSupaya Ekonomi Semester 2 Tumbuh Lebih Tinggi, Pemerintah Siapkan Paket Stimulus Ketiga

Supaya Ekonomi Semester 2 Tumbuh Lebih Tinggi, Pemerintah Siapkan Paket Stimulus Ketiga

Perekonomian nasional saat ini berada dalam situasi yang menantang akibat ketidakpastian global, yang dipicu eskalasi geopolitik serta dinamika negosiasi tarif perdagangan global yang berdampak pada stabilitas ekonomi berbagai negara.

Di dalam negeri, sejumlah indikator ekonomi mulai menunjukkan tantangan tersendiri yang perlu segera direspons dengan kebijakan yang adaptif dan tepat sasaran.

Karena itu pemerintah menilai, kebijakan strategis yang optimal menjadi sangat krusial untuk menjaga kesinambungan momentum pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek, sekaligus memperkuat fondasi ekspansi jangka panjang. Antara lain melalui penguatan konsumsi dan investasi, khususnya lewat belanja pemerintah yang efektif.

Strategi ini diharapkan dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja, memperkuat daya beli masyarakat, serta meningkatkan kepercayaan pelaku usaha dalam negeri dan investor asing, sehingga dapat mengundang lebih banyak investasi baik domestik maupun asing.

“Melihat berbagai tantangan perekonomian ke depan, kita perlu menyiapkan berbagai program yang dapat mendorong perekonomian Indonesia makin berkembang di semester kedua dengan pertumbuhan yang lebih tinggi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Menteri-Menteri Ekonomi terkait Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Semester II Tahun 2025 di Jakarta, Jumat (25/7/2025), sebagaimana dikutip Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto.

baca juga: Ini Detail Paket Stimulus 2 untuk Dorong Konsumsi Masyarakat, Berlaku Mulai 5 Juni

Sejumlah kebijakan itu difokuskan pada optimalisasi pelaksanaan program prioritas pemerintah. Antara lain program Makan Bergizi Gratis, akselerasi Koperasi Desa Merah Putih, serta pembangunan tiga juta rumah sebagai bagian dari solusi perumahan nasional sekaligus memacu pertumbuhan sektor konstruksi dan penyerapan tenaga kerja.

“Dalam pelaksanaan program-program yang memerlukan rekrutmen tenaga kerja baru, termasuk di MBG, akan diprioritaskan untuk masyarakat miskin di desil-1 dan desil-2,” ungkap Menko Airlangga.

Desil 1 adalah kelompok rumah tangga yang masuk kelompok 1-10 persen terendah tingkat kesejahteraannya secara nasional. Sedangkan Desil 2 adalah kelompok rumah tangga yang masuk 11-20 persen terendah tingkat kesejahteraannya.

Airlangga menjelaskan, guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 5 persen tahun 2025, tidak bisa hanya mengandalkan APBN melaikan sinergi kebijakan APBN dan non-APBN.

Dari sisi pemerintah, Menko Airlangga menyatakan perlunya mendorong percepatan realisasi belanja kementerian dan lembaga, khususnya yang memiliki alokasi anggaran besar, guna mendorong akselerasi penyerapan APBN.

Sedangkan di bidang investasi, pemerintah menekankan pentingnya peningkatan kualitas data, serta aksesibilitas informasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI) melalui sinergi dengan BPS.

Selain itu, pemerintah juga mendorong percepatan implementasi Kredit Investasi Padat Karya, peningkatan target program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), percepatan implementasi Kredit Program (KUR) Perumahan, dan penyerapan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Pemerintah juga akan melakukan penguatan di sisi konsumsi rumah tangga melalui optimalisasi program padat karya tunai.

Di sektor pariwisata, pemerintah menyiapkan skema stimulus yang komprehensif, guna menghadapi masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026.

Stimulusnya mencakup penyediaan event nasional dan bundling paket wisata, pemberian insentif PPN-DTP untuk tiket pesawat, serta diskon tarif pada moda transportasi darat dan laut seperti kereta api, kapal laut, penyeberangan, dan jalan tol. “Pemerintah juga akan mendorong ada event (belanja) baru lagi untuk diskon,” ujar Menko Airlangga.

Pemerintah berharap seluruh langkah tersebut, dapat menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Sebelumnya pemerintah sudah melansir paket stimulus pertama dan kedua untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, yang fokus pada peningkatan daya beli dan konsumsi masyarakat.

Baca juga: Dongkrak Daya Beli, Pemerintah Rilis Paket Insentif PPN DTP Rp265,6 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mengikuti rakor, melalui Instagram resminya @smindrawati menyatakan, optimalisasi program-program unggulan seperti program Makan Bergizi Gratis, Koperasi Desa Merah Putih, dan FLPP memiliki peran krusial dalam menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional.

Untuk itu, koordinasi lintas kementerian dan lembaga terus diperkuat, sehingga program-program ini dapat berjalan efektif. Sebagaimana diamanatkan Presiden @prabowo, program-program itu diharapkan dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi.

“Kami (para menteri) terus bekerja bersama dalam merumuskan kebijakan stimulus ekonomi, yang ditujukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, melindungi daya beli masyarakat serta pemulihan sektor prioritas di tengah ketidakpastian global yang belum kunjung reda. Semoga melalui kerja sama yang solid, berbagai inisiatif strategis yang telah disiapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan efektif, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di paruh kedua 2025,” tutur Menkeu.

Berita Terkait

Ekonomi

Program Magang Berbayar Dibuka Lagi November, Kali Ini Untuk 80 Ribu Sarjana/Diploma

Pemerintah melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sudah meresmikan peluncuran...

Senin Besok Penyaluran BLT Rp900.000/KK untuk 35 Juta KK Dimulai

Untuk mendongkrak daya beli masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,...

Menko Airlangga: Bisa Jaga Pertumbuhan 5 Persen Per Tahun, Indonesia Jadi Negara Bright Spot

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut satu tahun...

Berita Terkini