Lagi, Pekan Ini Nol Aliran Masuk Modal Asing, yang Ada Keluar Rp16,24 Triliun
Modal asing portofolio masih terus melanjutkan tren keluar dari instrumen investasi di Indonesia, seperti saham dan surat berharga seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Aliran keluar modal asing itu terjadi bersamaan dengan meningkatnya premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 31 Juli 2025 menjadi 71,40 bps, dibanding 69,94 pada 25 Juli 2025.
Masih derasnya aliran keluar modal asing portofolio itu menjadi salah satu pemicu pelemahan rupiah dalam dua tiga pekan terakhir.
Mengutip laporan Bank Indonesia (BI), Jum’at (1/8/2025), berdasarkan data transaksi 28 – 31 Juli 2025, nonresiden atau asing tercatat jual neto Rp16,24 triliun. Terdiri dari jual neto Rp2,27 triliun di pasar saham, Rp1,37 triliun di pasar SBN, dan Rp12,60 triliun di SRBI.
Baca juga: Modal Asing Masih Terus Hengkang dari Indonesia
Dengan kata lain tidak ada aliran masuk modal asing selama 4 hari pekan ini. Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 31 Juli 2025, nonresiden tercatat jual neto Rp58,69 triliun di pasar saham dan Rp77,39 triliun di SRBI, serta beli neto Rp59,07 triliun di pasar SBN.
Dengan demikian net inflows atau selisih bersih antara aliran masuk dan keluar modal asing portofolio terus mengecil dibanding pekan-pekan sebelumnya, karena kian besarnya yang keluar dibanding yang masuk.
Sebagai perbandingan, selama 21 – 24 Juli 2025, invesor asing portofolio tercatat jual neto Rp11,30 triliun. Terdiri dari beli neto (masuk bersih) Rp0,10 triliun di pasar saham dan Rp2,10 triliun di pasar SBN, serta jual neto Rp13,50 triliun di SRBI.
Pekan sebelumnya (14-17 Juli 2025) asing tercatat jual neto Rp10,49 triliun. Terdiri dari jual neto Rp1,91 triliun di pasar saham dan Rp8,95 triliun di SRBI, serta beli neto Rp0,38 triliun di pasar SBN.
Pekan sebelumnya lagi (7-10 Juli 2025), bahkan tidak ada sama sekali aliran masuk (beli neto) modal asing. Semuanya menarik dananya dari Indonesia atau jual neto.
Nilainya mencapai Rp7,90 triliun. Terdiri dari jual neto Rp5,41 triliun SRBI, Rp2,34 triliun di pasar saham, dan Rp0,16 triliun di pasar SBN.