Sabtu, September 6, 2025
HomeBahan BangunanWamen Fahri Hamzah Ajak Krakatau Steel Terlibat dalam Program 3 Juta Rumah

Wamen Fahri Hamzah Ajak Krakatau Steel Terlibat dalam Program 3 Juta Rumah

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menyatakan, industri baja khususnya Krakatau Steel (KS), berperan strategis dalam mewujudkan swasembada papan nasional.

Menurut Fahri, Krakatau Steel punya peluang besar menjadi garda terdepan dalam transformasi industri perumahan nasional.

“Jika KS fokus mendukung program 3 juta rumah per tahun, yakni 1 juta di desa, 1 juta di pesisir, dan 1 juta di perkotaan, maka KS bisa tumbuh menjadi BUMN paling kuat,” kata Wamen PKP saat melakukan kunjungan kerja dan peninjauan rumah contoh berbahan baja ringan produksi KS di kawasan industri Cilegon, Banten, Jum’at (1/8/2025), sebagaimana dikutip keterangan Biro Komunikasi Publik Kementerian PKP.

Fahi menyebutkan, jantung dari kehidupan industri dan perekonomian bangsa adalah industri dasar seperti Krakatau Steel. Karena itu KS bukan sekadar pabrik baja, tapi bisa menjadi fondasi dari seluruh ekosistem pembangunan rumah rakyat.

Ia menjelaskan, pemerintah telah menyusun tiga skema besar untuk memenuhi kebutuhan papan rakyat, dan hal itu menjadi peluang besar bagi Krakatau Steel.

Skema pertama, Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Untuk itu setiap tahun pemerintah akan mengalokasikan anggaran sekitar Rp43,6 triliun untuk merenovasi 2 juta rumah.

Baca juga: Wamen PKP Dukung Penggunaan Bata Interlock SIG dalam Program 3 Juta Rumah

Setiap rumah akan menerima dana stimulan Rp20 juta. Sebanyak Rp17,5 juta untuk pembelian bahan bangunan, dan Rp2,5 juta ongkos tukang.

Di sini KS bisa menjadi salah satu pusat distribusi bahan bangunan. Masyarakat datang dan bisa memilih contoh sanitasi yang layak, kerangka baja ringan, dinding tahan gempa, dan lain-lain. “Rumah yang sehat dimulai dari bahan yang tepat,” tukas Fahri.

Skema kedua, program pengembangan kawasan dengan alokasi anggaran Rp20–22 miliar per kawasan. Fokusnya membangun infrastruktur dasar seperti IPAL kolektif, instalasi air bersih, hingga pengembangan rumah di pesisir berbasis kearifan lokal.

“Rumah pesisir itu seharusnya rumah panggung, bukan rumah beton biasa. Kita belajar dari arsitektur masyarakat Bugis. Krakatau Steel bisa membangun contoh rumah panggung baja yang aman dan berkelanjutan,” ujarnya.

Skema ketiga, pembangunan hunian vertikal di kawasan perkotaan untuk mereduksi kawasan kumuh. Dalam program ini, water treatment system dan sanitasi modern menjadi kebutuhan mendesak. “Kalau KS bisa menghasilkan teknologi water treatment murah dan berkualitas, bukan hanya baja, tapi sanitasi nasional pun akan diselamatkan,” kata Wamen Fahri.

ia mengungkapkan, program-program di atas terbuka bagi kolaborasi lintas kementerian dan swasta. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) misalnya, telah mengalokasikan anggaran Rp22 triliun untuk pengembangan 1.000 kawasan pesisir.

“KKP juga bisa jadi mitra strategis Krakatau Steel. Rumah apung, rumah panggung pesisir, dan bangunan tangguh iklim akan sangat dibutuhkan. Potensi pasarnya besar,” tegasnya.

Baca juga: Wika Lansir Netro, Sistem Rumah Tumbuh Cerdas Ramah Lingkungan

Wamen Fahri pun mengusulkan Krakatau Steel segera membangun showcase besar rumah-rumah rakyat berbasis teknologi baja dan sanitasi sehat.

“Jangan tunggu-tunggu. Ini waktunya KS menjadi pusat percontohan nasional, tempat pemda, BUMN, dan CSR korporasi datang melihat langsung bagaimana rumah rakyat masa depan dibangun. Swasembada papan adalah mandat sejarah, dan Krakatau Steel berada di garis depan,” tuturnya.

Direktur Komersial, Pengembangan Usaha, dan Portofolio Krakatau Steel Hernowo, menyampaikan komitmen KSdalam mendukung penuh agenda pemerintah, termasuk program pembangunan rumah rakyat.

“Ini sebenarnya sudah lama kami riset. Rumah apung misalnya, sudah kami aplikasikan di Morangke. Bahkan, di Ibu Kota Nusantara (IKN) kami sudah implementasikan konsep hunian empat lantai. Jadi, ini bukan wacana, tapi sudah ada aplikasinya,” ujar Hernowo.

Baca juga: Semen Merah Putih Tawarkan Rumah Modular Prefabrikasi untuk Program 3 Juta Rumah

KS juga tengah mengembangkan teknologi rumah cetak cor yang bisa selesai dalam sehari. Meski saat ini biaya produksinya masih relatif tinggi, Hernowo optimistis efisiensi dapat dicapai lewat skala produksi besar dan peningkatan teknologi.

“Selain itu, kami punya fasilitas laser cutting dengan presisi tinggi untuk memenuhi standar struktur bangunan modern. Ini akan sangat penting dalam pembangunan rumah yang cepat, kuat, dan terstandar,” tutupnya.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini