Senin, Oktober 20, 2025
HomeNewsEkonomiPremi Risiko Investasi RI Kian Rendah, Tapi Modal Asing Malah Emoh Masuk

Premi Risiko Investasi RI Kian Rendah, Tapi Modal Asing Malah Emoh Masuk

Bank Indonesia melaporkan, Jum’at (22/8/2025), pada awal perdagangan Jumat, 22 Agustus 2025, rupiah dibuka melemah 65 poin ke level (bid) RpRp16.345 per USD dibanding sehari sebelumnya, dan pada akhir perdagangan ditutup di level Rp16.340.

Pada pembukaan dan penutupan perdagangan Jumat pekan sebelumnya (15 Agustus 2025), kurs tengah rupiah di pasar uang antar bank (Jisdor) dibuka pada level (bid) Rp Rp16.150 per USD, dan ditutup di level Rp16.162.

Dengan demikian pekan ini rupiah melemah cukup dalam (sekitar 200 poin) terhadap USD, setelah tiga pekan sebelumnya terus menguat. Pelemahan itu terjadi beberapa hari setelah BI memangkas lagi bunga acuan BI Rate menjadi 5 persen.

Penurunan nilai tukar rupiah itu sejalan dengan menipisnya aliran masuk modal asing. Berdasarkan data transaksi 19 – 21 Agustus 2025, asing tercatat beli neto (masuk bersih) hanya Rp0,91 triliun.

Terdiri dari beli neto Rp2,31 triliun di pasar saham, serta jual neto (keluar bersih) Rp0,62 triliun di pasar SBN dan Rp0,78 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Makin turunnya premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 21 Agustus 2025 menjadi 66,97 bps, dibanding 14 Agustus 2025 sebesar 67,72 bps, tidak membuat aliran masuk modal asing menderas.

Baca juga: Premi Risiko Investasi RI Capai Titik Terendah, Modal Asing Masuk Rp15,31 Triliun, Tak Ada yang Keluar

Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 21 Agustus 2025, asing tercatat jual neto Rp52,99 triliun di pasar saham dan Rp85,83 triliun di SRBI, serta beli neto Rp71,63 triliun di pasar SBN.

Dengan kata lain modal asing masih jauh lebih banyak yang keluar (net outflows) dibanding yang masuk (net inflows).

Sebagai perbandingan, pekan lalu selama 11–14 Agustus 2025, asing tercatat beli neto (net inflows) Rp15,31 triliun. Terdiri dari beli neto Rp5,37 triliun di pasar saham, Rp7,88 triliun di pasar SBN, dan Rp2,05 triliun di SRBI.

Artinya tak ada aliran keluar modal asing. Melanjutkan tren pekan sebelumnya (4–7 Agustus 2025), di mana asing tercatat beli neto Rp9,24 triliun. Terdiri dari beli neto Rp0,64 triliun di pasar saham, Rp6,27 triliun di pasar SBN, dan Rp2,33 triliun di SRBI.

Berita Terkait

Ekonomi

Program Magang Berbayar Dibuka Lagi November, Kali Ini Untuk 80 Ribu Sarjana/Diploma

Pemerintah melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sudah meresmikan peluncuran...

Senin Besok Penyaluran BLT Rp900.000/KK untuk 35 Juta KK Dimulai

Untuk mendongkrak daya beli masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,...

Menko Airlangga: Bisa Jaga Pertumbuhan 5 Persen Per Tahun, Indonesia Jadi Negara Bright Spot

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut satu tahun...

Berita Terkini