Menteri Keuangan Diganti, Harga Saham Jatuh

Presiden Prabowo Subianto mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan 4 menteri lainnya, serta melantik 1 menteri baru dan wakil menterinya. Pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9/2025), baru dilakukan terhadap 4 menteri, sedangkan pengganti 2 menteri lainnya belum ditetapkan.
Para menteri dan wakil menteri itu dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029.
Mengutip keterangan resmi Sekretariat Presiden, selain Sri Mulyani, 4 menteri lain yang dicopot adalah Budi Gunawan (Menko Polkam), Abdul Kadir Karding (Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/P2MI/Kepala BP2MI, Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi), dan Dito Ariotedjo (Menteri Pemuda dan Olahraga/Menpora).
Selain itu Presiden juga menetapkan K/L baru Kementerian Haji dan Umrah. Presiden Prabowo menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, Mukhtarudin sebagai Menteri P2MI/Kepala BP2MI, Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi, serta Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah didampingi Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri.
Baca juga: Menkeu: Tugas Berat, Harus Mencapai Target di 2 Sisi yang Ekstrim
Pelantikan baru dilakukan terhadap 4 menteri dan 1 wakil menteri. Sedangkan kursi Menko Polkam dan Menpora masih kosong, karena pengganti Budi Gunawan dan Dito Ariotedjo belum ditetapkan.
Setelah pengambilan sumpah, acara pelantikan menteri/wakil menteri baru diakhiri dengan pemberian ucapan selamat oleh Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, diikuti para tamu undangan.
Tampak hadir dalam pelantikan para pimpinan lembaga negara, para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga: Luka Sri Mulyani Rumahnya Dijarah: Lukisan Itu Raib Bersama Lenyapnya Rasa Aman
Komps.com melaporkan, indeks harga saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melorot 1,28 persen atau 100,49 poin ke level 7.766,84, usai mendengar Sri Mulyani diganti. Koreksi tajam itu dipicu aksi jual di sejumlah saham perbankan besar, yang menjadi penekan utama IHSG.
Para ekonom menilai pergantian Sri Mulyani merupakan sentimen negatif yang besar bagi pasar, karena ekonom UI dan mantan Managing Director World Bank itu dianggap simbol kredibilitas fiskal Indonesia di mata para investor termasuk investor global.