Di Tengah Gejolak Ekonomi, Masyarakat Punya Kebiasaan Bagus Untuk “Win This Economy”

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid dengan laju 5,12 persen pada kuartal kedua 2025. Situasi ini mencerminkan daya tahan ekonomi di tengah gejolak global.
Namun di level individu, riset terbaru OCBC Financial Fitness Index (FFI) 2025 menunjukkan adanya penurunan skor untuk pertama kalinya sejak empat tahun lalu. Meski demikian, PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) optimistis masyarakat Indonesia dapat “Win This Economy” dengan menjadi FUNanciallyFIT, yakni tetap sehat secara finansial sambil menjalani hidup yang fun dan relevan dengan gaya hidup masa kini.
Skor FFI 2025 tercatat di angka 40,6 yang menurun tipis dari 41,25 pada 2024. Turunnya skor dipicu oleh beberapa faktor seperti: 89 persen responden yang menabung secara rutin (turun dari 92 persen) dan yang paling mengkhawatirkan hanya 19 persen masyarakat yang menyatakan siap dengan dana darurat jika kehilangan pekerjaan turun dari 25 persen dibandingkan tahun lalu. Kemampuan mengelola hutang tanpa jaminan dengan baik juga mengalami penurunan dari skor 97.28 ke 93.97.
“Penurunan skor FFI ini menjadi wake-up call bahwa di situasi ekonomi seperti apapun masyarakat perlu mempertahankan kebiasaan finansial mereka yang baik seperti melakukan smart spending dan smart savings di kehidupan sehari-hari,” ujar Jeannette Erene Kristy Tampi, Marketing Communication Division Head OCBC melalui siaran persnya, Minggu (28/09).
Dengan literasi keuangan yang tepat dan disiplin sederhana seperti menabung rutin dan mencatat pengeluaran, menyiapkan dana darurat, bijak kelola hutang, dan melihat peluang investasi setiap orang bisa tetap FUNanciallyFIT. Inilah kunci untuk benar-benar Win This Economy.
Sebagai bagian dari solusi untuk masyarakat Win This Economy, OCBC menyediakan berbagai produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Nyala by OCBC misalnya, melalui Kartu Kredit OCBC Nyala Platinum Visa & Nyala Global Debit dapat membantu nasabah dalam mengimbangi gaya hidup modern dengan prinsip smart-spending dan perencanaan keuangan yang tepat dan terstruktur.
“Nasabah dapat secara cermat memanfaatkan dan menggunakan solusi Nyala by OCBC untuk kebutuhan sehari-hari dengan menikmati beragam promo menarik di banyak merchant favorit dan keuntungan dari Poinseru. Ditambah lagi dengan Nyala, nasabah bisa menikmati bebas biaya transfer BI-FAST tanpa batas, bebas biaya transfer online antar bank hingga 30 kali, dan bebas biaya top up e-wallet dan tagihan bulanan hingga 30 kali yang bisa membuat mereka hemat dan keuntungannya bisa dipakai untuk menabung dan berinvestasi,” tambahnya.
Baca juga: Komitmen OCBC Dorong Green Mortgage Hingga Green Building
Kebiasaan smart spending dan savings juga sangat penting di ajarkan kepada anak-anak sedini mungkin. Young Nyala hadir khusus sebagai solusi finansial yang dirancang bagi orang tua dengan anak di bawah 17 tahun untuk mengajarkan anak menabung dan mengelola keuangan secara bijak dengan fitur yang mudah dipakai, edukasi finansial yang ringan, dan ekosistem yang mendorong kebiasaan baik sejak dini.
Dengan layanan Nyala, OCBC berharap bisa mendampingi nasabah dari berbagai usia dan segmen agar tetap FUNanciallyFIT. Lebih lanjut, FFI 2025 juga mencatat sinyal-sinyal positif seperti jumlah yang belum mencatat keuangan turun dari 81 persen ke 77 persen.
Kepemilikan dana pensiun meningkat dari 25 persen ke 29 persen yang menunjukkan kesadaran jangka panjang mulai tumbuh terutama pada generasi sandwich yang ingin memastikan masa depan keluarga tetap aman.
Kepemilikan investasi kompleks seperti reksa dana, saham, hingga crypto juga naik dua kali lipat dari 2 persen ke 4 persen terutama pada mereka yang sudah lebih paham soal manajemen risiko. Peningkatan kepemilikan emas batangan dari 2 persen ke 6 persen meski pemahaman tentang instrumen ini masih perlu ditingkatkan.
Dari sisi lifestyle, perilaku konsumtif masyarakat justru mulai terkendali. Salah satu penyebabnya mereka yang mengaku sering menghabiskan uang demi mengikuti gaya hidup teman turun dari 80 persen ke 76 persen. Artinya, meskipun angkanya masih tinggi, mereka sudah mulai sadar bahwa kesenangan bisa dicapai tanpa harus mengorbankan stabilitas finansial.
Namun, mindset materialistik juga menguat di mana 40 persen responden menggambarkan “kesejahteraan” sebagai memiliki rumah mewah naik jadi 33 persen) dan 26 persen mengasosiasikannya dengan mobil mewah naik jadi 22 persen.
Director Strategic Analytics & Insights NielsenIQ (NIQ) Indonesia Inggit Primadevi mengatakan, di sisi demografi, kelompok berpenghasilan di atas Rp40 juta justru mencatat peningkatan skor ke 59,95, naik dari 58,72 tahun lalu, memperlihatkan resiliensi mereka.
“Namun, kelompok middle income dengan penghasilan Rp8-Rp15 juta mengalami penurunan ke 44,15 dan kelompok Rp5-Rp8 juta turun ke 36,76. Tekanan juga paling terasa di usia 25-29 tahun baik yang belum ataupun sudah menikah dengan skor 39,00, turun dari 40,27,” jelasnya.
Inggit juga melihat adanya sisi positif dari fenomena saat ini yaitu adanya kehati-hatian lebih dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Karena peningkatan kepemilikan investasi jangka panjang berasal dari mereka yang sudah punya kebiasaan menabung secara rutin dan sudah memiliki dana darurat.
“Artinya sebagian anak muda Indonesia yang sudah memiliki kebiasaan finansial dasar yang baik, terus mencari cara untuk lebih sehat finansial menyongsong masa depan. Kami senang karena OCBC sebagai salah satu institusi keuangan bisa menyediakan akses, edukasi, dan produk yang relevan dengan kebutuhan mereka,” pungkasnya.
Baca juga: “Kita Usahakan Rumah Itu”, Kampanye Bank OCBC Untuk Anak Muda
Peluncuran Financial Fitness Index (FFI) 2025 menjadi salah satu highlight utama dari rangkaian Nyala Festival 2025, sebuah signature event tahunan OCBC yang saat ini telah berjalan hingga tahun ketiga.
Ada banyak kegiatan yang dijalankan dengan berbagai topik finansial, bisnis, hingga parenting. Tidak hanya talk show, pengunjung juga bisa mengikuti berbagai kelas inspiratif, masterclass, dan workshop interaktif yang dirancang agar setiap orang mulai dari profesional muda, keluarga, hingga orang tua dapat menemukan cara mereka sendiri untuk lebih FUNanciallyFIT.
“Melalui Nyala Festival kami ingin mengajak masyarakat melihat bahwa finansial sehat itu bisa menyenangkan. Kita bisa tetap menikmati hidup, memenuhi aspirasi gaya hidup, sekaligus menyiapkan masa depan. Itulah makna dari Win This Economy by being FUNanciallyFIT,” imbuh Jeannette.
Sementara itu OCBC Financial Fitness Index 2025 adalah sebuah riset tahunan hasil kolaborasi dengan Nielsen IQ (NIQ) Indonesia yang menggambarkan kondisi kesehatan finansial generasi muda Indonesia dengan melihat sikap dan perilaku dalam pengelolaan finansial mereka.
OCBC Financial Fitness Index 2025 merupakan riset tahun ke-5 setelah riset sebelumnya dirilis pada Agustus 2024 dengan melibatkan responden berusia 25-35 tahun yang berdomisili di Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung dan Makassar dan memiliki penghasilan diatas Rp5 juta serta memiliki rekening Bank.