Kawasan Industri Milik Orang Terkaya RI Ini Dapat Dukungan Penuh Dedi Mulyadi

Patimban Industrial Estate adalah kawasan industri seluas 1.200 ha yang dikembangkan persis di sebelah Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, dan terhubung langsung dengan jalan tol Cipali melalui akses tol Patimban.
Patimban Industrial Estate dikembangkan PT Griya Idola, anak usaha Barito Pacific Group milik konglomerat terkaya Indonesia Prajogo Pangestu, bersama PT Wahana Mitra Semesta. Selain kawasan industri, Griya Idola juga mengembangkan properti komersial, hotel dan residensial.
Patimban Industrial Estate (PIE) menawarkan properti industri untuk berbagai bisnis. Mulai dari kavling industri untuk pembangunan pabrik, hingga ruko, pergudangan, dan pusat logistik modern.
Mengutip keterangan tertulis Griya Idola, Senin (13/10/2025), dengan lokasi persis di sebelah Pelabuhan Patimban dan terkoneksi langsung dengan jalan tol, proses ekspor-impor dari berbagai manufaktur di PIE bisa berlangsung lebih cepat dan efisien dengan biaya distribusi lebih rendah.
Pengembangan PIE juga mengusung konsep green industry. Antara lain melalui penyediaan Renewable Energy Certification (REC), hingga penggunaan energi berbasis tenaga surya.
Dengan dukungan utilitas lengkap serta prasarana industri yang telah disiapkan, kawasan diproyeksikan menjadi salah satu penggerak utama pengembangan Subang sebagai pusat manufaktur dan logistik otomotif Indonesia di masa depan.
Baca juga: Perusahaan Milik Orang Terkaya RI Ini Lansir Rumah Rp550 Juta di Griya Idola
Karena dampaknya yang besar terhadap perekonomian Subang dan Jawa Barat itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pun mendukung penuh pengembangan PIE.
Dukungan itu diwujudkan melalui penandatanganan kesepakatan bersama oleh GUbernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Pada saat bersamaan, perjanjian kerjasama juga diteken Kepala Dinas PMPTSP Jabar Dedi Taufik.
Kesepakatan kerja sama ini disebut sebagai upaya menciptakan iklim investasi yang kondusif, dan mendorong terwujudnya Subang sebagai pusat industri baru.
Dukungan Pemprov Jabar akan diwujudkan melalui berbagai bentuk. Antara lain, kemudahan usaha dan peningkatan daya tarik investasi melalui percepatan proses perizinan, baik untuk investasi maupun operasional usaha di PIE.
Kemudian, insentif fiskal berupa keringanan pajak daerah dan retribusi, guna meringankan cost awal perusahaan yang akan beroperasi di PIE.
Pemprov Jabar juga akan aktif melakukan promosi investasi melalui forum bisnis, business matching, hingga kampanye digital.
Perhatian juga diarahkan pada penguatan aspek ketenagakerjaan. Subang setiap tahun menghasilkan puluhan ribu lulusan baru siap kerja. Upah minimumnya juga masih tergolong ramah industri.
Terkait hal itu, Pemprov Jabar akan fokus pada percepatan penyediaan dan penyerapan tenaga kerja lokal melalui program vokasi, seperti link and match bersama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Dengan demikian keberadaan aneka industri di PIE memberikan manfaat nyata, tidak hanya bagi pengembang, tapi juga masyarakat Subang. Selain itu kemitraan dengan UMKM lokal juga akan diperkuat.
Guna memastikan kawasan siap beroperasi, Pemprov Jabar akan menunjang pengembangan PIE dengan penyediaan infrastruktur dasar di sekitarnya.
“Dalam kesepakatan kerja sama, pemerintah daerah menyampaikan komitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan, guna mendukung pertumbuhan kawasan industri, baik berupa akses jalan, fasilitas umum, maupun sarana pendukung lain di sekitar kawasan,” tulis keterangan Griya Idola.
Sementara Pemprov Jabar menekankan, agar pengembangan PIE senantiasa dijalankan dengan prinsip keberlanjutan. Menjaga keseimbangan antara aktivitas industri dan pelestarian lingkungan serta kearifan lokal.
Dengan demikian, PIE tidak hanya menghadirkan manfaat ekonomi jangka pendek, tapi juga menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi masyarakat Subang dan Jawa Barat secara umum.
“Perjanjian kerjasama ini bukan sekadar membuka akses bagi investor, tapi merupakan upaya kolektif untuk memberikan dampak positif bagi warga lokal dan wilayah Subang. Kami berharap berbagai bisnis di Patimban Industrial Estate dapat menyerap tenaga kerja lokal dan memberi manfaat bagi warga sekitar,” ujar Hengky.