Buddha Tzu Chi Renovasi 5.000 Rumah Tidak Layak Huni di Seluruh Indonesia

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, meninjau pelaksanaan renovasi rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tidak layak huni, hasil kerja sama pemerintah dengan Yayasan Buddha Tzu Chi di Kelurahan Jagir, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/10/2025).
Menurut Ara, Buddha Tzu Chi adalah yayasan yang paling banyak merenovasi rumah tidak layak huni (RTLH) secara gratis bagi rakyat Indonesia.
“Ada 5.000 rumah (RTLH) di Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan yang direnovasi (atas pembiayaan dari) Buddha Tzu Chi. Di Surabaya saja ada 500 rumah. Saya berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi,” kata Menteri PKP sebagaimana dikutip keterangan tertulis Kementerian PKP.
Pada kesempatan itu, Menteri PKP juga menyampaikan progres pembangunan rumah gratis hasil kerja sama pribadinya dengan menyumbangkan lahan, yang pengembangannya dilakukan pimpinan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma (Aguan) di Kabupaten Tangerang, Banten.
“Tanggal 31 Oktober kita juga pertama kali membangun rumah gratis. Tanahnya dari perusahaan saya, 2,5 hektar, yang bangun Pak Aguan di Tangerang. Total 250 rumah. Kita akan berikan gratis kepada rakyat (MBR) tanggal 31 Oktober 2025. Mohon doanya, tanpa APBN semua,” ungkap Ara.
Baca juga: 2026 Pemerintah Renovasi 400.000 Rumah dan Bangun 21 Tower Rusun
Sehari sebelumnya saat meninjau perumahan subsidi Grand Kencana Beji di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Menteri PKP menyatakan memberikan kuota KPR subsidi FLPP untuk pemilikan rumah MBR di Pasuruan tahun depan sebanyak 5.000 unit karena permintaannya yang tinggi.
Untuk itu Ara berharap Pemkab Pasuruan memberikan dukungan penuh kepada pengembang rumah subsidi untuk merealisasikan kuota itu, dengan menyiapkan lahan yang bagus dan kemudahan perizinan.
Wakil Bupati Pasuruan Shobih Asrori menyatakan, saat ini penduduk Kabupaten Pasuruan sekitar 1,4 juta jiwa. Sebanyak 151 ribu atau 26 ribu KK belum punya rumah.
Sementara total perumahan di Pasuruan mencapai 157 dengan 111 pengembang. Sebagian besar berada di wilayah barat Pasuruan. Dari jumlah itu, 77 perumahan merupakan perumahan MBR.
Tentang renovasi RTLH, Asrori menyatakan, sudah melakukan pendataan per desa. “Sejauh ini yang kita programkan, antara lain melalui perbaikan rumah yang tidak layak huni, selama 2019-2025 sudah sekitar 11 ribu kami perbaiki,” pungkasnya.