Selasa, Oktober 28, 2025
HomeBerita PropertiBeroperasi Lebih 100 Tahun, Stasiun Merak Jadi Sentral Transportasi Jawa-Sumatera

Beroperasi Lebih 100 Tahun, Stasiun Merak Jadi Sentral Transportasi Jawa-Sumatera

Stasiun Merak yang berlokasi di pesisir Cilegon, Banten, merupakan titik temu yang sangat strategis antara jalur rel dan jalur laut. Stasiun Merak telah beroperasi lebih dari 100 tahun dan hingga saat ini bukan hanya melayani perjalanan harian tapi juga menjadi simpul utama konektivitas antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

Diresmikan sejak 1 Desember 1914 oleh Staatsspoorwegen Hindia Belanda, Stasiun Merak sejak awal dibangun untuk mendukung pergerakan penumpang dan barang khususnya masyarakat yang akan menyeberang ke Sumartera melalui jalur laut.

Hingga saat ini, Stasiun Merak yang bergaya arsitektur Indische klasik masih tetap dipertahankan dan menjadikan stasiun ini bagian penting dari sejarah perkeretaapian di Indonesia.

Stasiun Merak melayani perjalanan KA Commuter Line Merak dengan relasi Merak-Rangkasbitung (pulang-pergi) sebanyak 14 perjalanan setiap hari. Volume pelanggan mencapai rata-rata 1.300 orang per hari atau sekitar 40.000 pelanggan per bulan.

Sebagian besar penumpang adalah dari kalangan pengguna komuter harian sementara sisanya merupakan wisatawan dan penumpang yang akan melanjutkan perjalanan dengan kapal penyeberangan di Pelabuhan Merak.

Menurut Vice President Public Relations Kereta Api Indonesia (KAI) Anne Purba, Stasiun Merak menjadi heritage dan bagian penting sejarah perkeretaapian dan menjadi simbol keterpaduan transportasi di Indonesia.

“Stasiun Merak memiliki nilai sejarah yang tinggi sekaligus fungsi strategis sebagai gerbang konektivitas Jawa dan Sumatera. Untuk itu KAI berkomitmen menjaga nilai historis bangunan ini sambil memastikan layanan yang aman, nyaman, dan tepat waktu bagi seluruh pelanggan,” ujarnya dikutip dari siaran persnya Senin (27/10).

Baca juga: Siapa Bilang Daya Beli Payah? Penumpang Kereta Mewah Naik 27,76 Persen Selama Januari–Juli

Salah satu keunggulan utama Stasiun Merak adalah lokasinya yang bersebelahan langsung dengan Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni. Integrasi ini memudahkan penumpang berpindah moda transportasi dengan cepat, baik menuju kapal laut, bus antarkota, maupun angkutan lokal.

Untuk mendukung kenyamanan pengguna, stasiun ini dilengkapi berbagai fasilitas seperti loket tiket, ruang tunggu, fasilitas boarding, musala, toilet, hingga pos kesehatan. Sistem keamanan juga ditunjang oleh CCTV 24 jam serta layanan lost and found bagi pelanggan.

“Kami akan terus memastikan supaya setiap layanan dapat memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan yang tinggi. Kami ingin pelanggan merasakan pengalaman perjalanan yang mudah, efisien, dan menyenangkan,” imbuhnya.

Stasiun Merak merupakan salah satu dari 600-an stasiun aktif yang dioperasikan KAI di Jawa dan Sumatera. Stasiun ini menjadi contoh nyata bagaimana aset bersejarah dapat terus berperan dalam sistem transportasi modern.

Berita Terkait

Ekonomi

Minim Konstruksi Proyek Baru, Penyaluran Kredit Properti Makin Melempem

Penyaluran kredit properti terus menurun sejak awal tahun ini....

BI: Pertumbuhan Ekonomi Masih di Bawah Kapasitas

Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan Bank Indonesia, 21-22...

September-Oktober Modal Asing Cabut Rp87 Triliun dari Indonesia

Setelah pekan pertama Oktober 2025 mulai masuk lagi (beli...

Berita Terkini