Menteri PKP-Wamendiktisaintek Bahas Pemanfaatan Lahan Kampus untuk Rumah Subsidi
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) bertemu dengan Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie, guna membahas potensi kolaborasi pembangunan rumah subsidi di lahan-lahan milik universitas.
Pertemuan ini menjadi langkah awal sinergi lintas sektor antara pemerintah, perguruan tinggi, dan pihak swasta dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) termasuk civitas akademika.
Menteri Maruarar menjelaskan, pembahasan mencakup berbagai skema yang tengah disiapkan Kementerian PKP untuk pengadan rumah MBR tersebut, baik dalam bentuk horizontal (landed housing) maupun vertikal (apartemen).
“Ada skema lahan. Kalau lahannya milik negara seperti apa. Ada juga skema pembiayaan, skema hunian, rencana desain, hingga kepemilikan,” katanya sebagaimana dikutip keterangan tertulis Kementerian PKP bveberapa hari lalu.
Baca juga: Ketua Satgas Perumahan dan Wamen PKP Identifikasi Lokasi Bakal Apartemen Subsidi di Stasiun KAI
Menurut Menteri PKP, pendekatan dengan berbagai skema itu penting agar seluruh aspek pembangunan rumah subsidi dapat berjalan terencana dan berkelanjutan.
Ia menambahkan, ekosistem pembangunan perumahan harus melibatkan berbagai pihak. “Kami akan undang rektor-rektor, perbankan, developer, dan nanti juga Pak Menteri Dikti, agar interaksi dan kolaborasi (pembangunan rumah subsidi di lahan kampus) bisa efektif dan produktif,” jelas Ara.
Kolaborasi ini diharapkan mampu membuka peluang pemanfaatan lahan pendidikan untuk mendukung program perumahan rakyat, tanpa mengganggu fungsi utama kampus.
Baca juga: Al Qilaa Qatar Akan Memulai Proyek 1 Juta Rumah di Lahan KAI di Ancol
Ara menyatakan, pertemuan dengan Wamendiktisaintek mencerminkan semangat pemerintah dalam membangun ekosistem perumahan yang inklusif, dengan memanfaatkan aset negara secara optimal.
Kolaborasi antara Kementerian PKP dan Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi diharapkan menjadi model sinergi baru untuk mempercepat penyediaan hunian terjangkau, terutama bagi tenaga pendidik, mahasiswa, dan masyarakat sekitar kawasan kampus.