Januari-Oktober 14,5 Juta Orang Nikmati Subsidi Tarif Kereta Jarak Jauh dan Lokal
Public Service Obligation (PSO) atau subsidi yang diberikan pemerintah melalui DJKA Kementerian Perhubungan, memungkinkan masyarakat memperoleh layanan transportasi kereta api yang terjangkau.
Sepanjang Januari–Oktober 2025, layanan PSO KAI untuk kereta api jarak jauh (KA JJ) dan kereta api lokal (KA lokal) sudah mencakup 14.572.752 pelanggan. Meningkat 6,99 persen dibanding periode yang sama 2024 sebanyak 13.620.772 pelanggan.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba melalui keterangan tertulis akhir pekan ini (13/11/2025) menyampaikan, PSO merupakan mandat negara untuk memperluas akses transportasi massal bagi seluruh lapisan masyarakat.
Layanan PSO KAI hadir di Pulau Jawa dan Sumatera, memberikan pilihan transportasi yang stabil dan terjangkau bagi pelanggan yang membutuhkan perjalanan rutin dan antarkota.
Layanan PSO yang dijalankan KAI mencakup KA JJ dan KA Lokal. Keduanya berperan sebagai penghubung penting bagi pekerja, pelajar, pelaku usaha, serta masyarakat yang mengandalkan moda transportasi publik dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan keperluan lainnya.
Selain layanan yang dioperasikan langsung KAI itu, pemerintah juga memberikan subsidi PSO untuk layanan KAI Group seperti commuter line (KRL) Jabodetabek, LRT Jabodebek, KA Bandara YIA di Yogyakarta, serta KA Srilelawangsa di Medan.
Untuk KRL Jabodetabek saja, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi saat peresmian stasiun baru Tanah Abang awal pekan lalu menyatakan, selama Januari-Oktober 2025 sudah dinikmati 280 juta pengguna.
Tahun ini pemerintah cq Kemenhub mengalokasikan subsidi tiket KRL Jabodetabek itu Rp1,7 triliun. Dengan subsidi PSO tersebut, penumpang hanya membayar 40 persen dari tarif kereta yang sebenarnya.
Menurut Anne, layanan PSO memberi kontribusi signifikan terhadap kegiatan perdagangan dan mobilitas tenaga kerja. Tarif yang terjangkau mendorong masyarakat menggunakan kereta ebagai pilihan utama, sehingga mendukung pertumbuhan sektor informal dan UMKM di sekitar stasiun.
Pemanfaatan layanan PSO juga berdampak positif pada kelancaran kota. Masyarakat yang memilih kereta api berkontribusi pada pengurangan kemacetan, peningkatan efisiensi perjalanan, serta penurunan beban penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya.
Bagi daerah yang belum memiliki banyak pilihan transportasi massal, KA PSO menjadi sarana penting untuk mengakses pusat ekonomi, pendidikan, layanan kesehatan, dan berbagai fasilitas publik lainnya. Layanan ini memperkuat inklusivitas dan membuka kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk bergerak dan berkembang.
“KAI terus meningkatkan kualitas layanan PSO melalui penguatan fasilitas, peningkatan ketepatan waktu, serta optimalisasi layanan digital. Melalui layanan PSO, KAI bersama pemerintah berkomitmen memperluas manfaat transportasi publik bagi masyarakat, perekonomian nasional, dan pembangunan wilayah,” tutup Anne.