Transformasi KAI Efisienkan Konektivitas Hingga Kurangi Emisi
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa pengembangan sektor kereta api menjadi komponen utama sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat jaringan konektivitas nasional.
Menurut AHY, transportasi berbasis rel bisa memberikan eifisiensi yang lebih tinggi dibandinkan moda jalan, terutama dari sisi kapasitas daya angkut, ketertiban operasi, hingga pengurangan emisi yang signifikan.
“Distribusi logistik berbasis rel lebih efisien dan ramah lingkungan. Pendekatan ini merupakan bagian penting dalam membangun sistem transportasi modern yang mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah,” ujarnya dikutip dari siaran pers yang diterbitkan Senin (17/11).
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI/Persero) Bobby Rasyidin menjelaskan, transformasi KAI yang selama ini dijalankan selaras dengan arah kebijakan pemerintah dalam memperkuat konektivitas nasional dengan terus mendorong daya saing logistik.
“Transformasi yang kami lakukan mencakup penguatan layanan angkutan penumpang dan barang, pengembangan usaha penunjang, serta pemanfaatan teknologi untuk efektivitas operasi dan peningkatan kualitas layanan,” jelasnya.
KAI juga terus mengakselerasi inisiatif integrated logistic solution sebagai fondasi untuk menghadirkan layanan logistik yang terintegrasi, efisien, dan mampu menjangkau seluruh rantai pasok nasional.
Selain itu KAI juga terus meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan melalui integrasi sistem, kolaborasi strategis, dan implementasi teknologi. Inisiatif integrated logistic solution didorong sebagai langkah memperkuat peran kereta api dalam ekosistem logistik nasional dan mendukung visi pemerintah untuk memperkuat konektivitas dan daya saing bangsa.
Baca juga: Januari-Oktober 14,5 Juta Orang Nikmati Subsidi Tarif Kereta Jarak Jauh dan Lokal
Sementara itu Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan, kontribusi KAI Group terhadap mobilitas dan distribusi barang terus menunjukkan penguatan. Sepanjang Januari–Oktober 2025, total pelanggan seluruh layanan KAI Group mencapai 413.867.221 orang, meningkat 8,15 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
“Angka tersebut mencakup layanan kereta jarak jauh dan lokal, KAI Commuter, LRT Jabodebek, KA Bandara, layanan KAI Wisata, LRT Sumsel, Whoosh oleh KCIC, serta KA Makassar–Parepare. Pertumbuhan ini mencerminkan semakin kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap transportasi berbasis rel,” bebernya.
Pada sektor angkutan barang, KAI mencatat volume sebesar 57.556.900 ton pada Januari-Oktober 2025, meningkat 0,69 persen dibandingkan sebelumnya. Komoditas terbesar adalah batu bara dengan 47,77 juta ton, diikuti semen, petikemas, BBM, hasil perkebunan, pupuk, dan barang ritel. Keberlanjutan distribusi berbagai komoditas ini menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas industri dan ketahanan energi nasional.
“Angkutan batu bara KAI memastikan pasokan energi untuk pembangkit dan industri tetap lancar. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi serta memastikan keberlanjutan pasokan bagi sektor-sektor strategis,” imbuhnya.
KAI juga memperkuat perannya dalam meningkatkan efisiensi logistik nasional melalui kapasitas angkut yang besar dan operasi yang terjadwal. Pada lintas Jawa, satu rangkaian kereta barang dapat menarik hingga 30 gerbong dengan kapasitas 42 ton per gerbong sementara di Sumatra Selatan rangkaian angkutan batu bara dapat mencapai 61 gerbong. Kapasitas besar dan keandalan operasi rel ini turut berkontribusi mengurangi beban jalan raya serta mendukung kelancaran distribusi logistik nasional.
Baca juga: Ini Kereta Api Komersial dengan Jumlah Pengguna Tertinggi
Anne menambahkan bahwa KAI menargetkan pertumbuhan angkutan barang hingga 15 persen pada 2029 dengan proyeksi angkutan batu bara 111,2 juta ton dan non-batu bara 10,9 juta ton. Target tersebut diperkuat oleh perluasan integrasi logistik melalui keterhubungan langsung antara rel dengan pelabuhan, kawasan industri, dan dry port, sehingga aliran logistik dari hulu ke hilir semakin efisien.
Dari sisi layanan, KAI Group mencatat tingkat ketepatan waktu yang tinggi sepanjang Januari–September 2025, yaitu 99,53 persen untuk keberangkatan kereta penumpang, 96,26 persen untuk kedatangan kereta penumpang, 96,89 persen untuk keberangkatan kereta barang, dan 90,85 persen untuk kedatangan kereta barang. Konsistensi ini menjadi pilar penting dalam menjaga keandalan layanan transportasi nasional.
“Seluruh pengembangan yang kami lakukan diarahkan untuk memperkuat peran kereta api dalam ekosistem logistik nasional. KAI berkomitmen menghadirkan layanan yang semakin efisien, terukur, dan terintegrasi sesuai arahan Presiden Prabowo yang kembali ditekankan oleh Menko AHY,” pungkas Anne.