Minggu, November 23, 2025
HomeBerita PropertiMenteri PKP Ajak Broker Garap Pasar Seken Rumah Subsidi. Adakah yang Tertarik?

Menteri PKP Ajak Broker Garap Pasar Seken Rumah Subsidi. Adakah yang Tertarik?

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mendorong broker properti berperan aktif dalam pengembangan pasar seken rumah subsidi. Ia menyampaikan harapan itu dalam acara peringatan HUT ke-33 Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) di Jakarta, Selasa (18/11/2025).

Menurut Ara, broker dapat menjadi bagian penting dari ekosistem perumahan nasional, terutama dalam memperlancar proses jual-beli rumah subsidi yang telah memenuhi syarat untuk dilepas. UU menyebutkan, rumah subsidi boleh dijual masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) setelah dihuni paling sedikit lima tahun.

“Kalau sudah memenuhi syarat dan pemilik ingin naik kelas ke rumah yang lebih besar, seharusnya ada mekanisme secondary market yang memungkinkan rumah subsidi itu bisa dijual dengan tertib. Ini peluang bisnis bagi broker sekaligus memperkuat ekosistem perumahan rakyat,” kata Menteri PKP melalui keterangan tertulis, Rabu (19/11/2025).

Maruarar menyebut potensi pasar seken rumah subsidi sangat besar, karena target pengadaannya yang besar. Tahun lalu, pemerintah memberikan kuota subsidi untuk 200.000 rumah, tahun ini 350.000 unit.

“Kalau setiap tahun targetnya 350 ribu, dalam 10 tahun ada sekitar 3,5 juta rumah subsidi. Ini potensi luar biasa yang bisa menjadi sumber penghidupan baru bagi puluhan ribu broker di Indonesia,” jelasnya.

Berkaitan dengan itu, konsep broker rumah subsidi perlu dipelajari lebih dalam dan diatur dengan baik, agar sejalan dengan kebijakan pemerintah dan tetap menjaga asas pemerataan akses perumahan bagi MBR.

Dengan demikian, pasar rumah subsidi tidak hanya tumbuh di sisi penyediaan (developer), tetapi juga di sisi transaksi (demand) yang mendorong perputaran ekonomi masyarakat.

“Kita ingin ekonomi di sektor bawah juga bergerak. Kalau ekosistem ini terbentuk, pemerataan ekonomi bisa tercapai dari atas hingga ke bawah,” ujar Menteri PKP.

Baca juga: Mau Efektif Jualan? Agen Properti Harus Manfaatkan Marketplace

Merespon ajakan Maruarar itu, Ketua Umum AREBI Clement Francis hanya menyatakan, siap menyukseskan program 3 juta rumah, dengan membantu meningkatkan target penjualan rumah baik yang bersubsidi maupun komersial.

Sejauh ini jasa broker properti tidak pernah menyentuh rumah subsidi, karena harganya yang rendah. Dengan harga yang rendah, fee yang didapat broker kecil saja, yang tidak sebanding dengan effort untuk menjualkan rumahnya.

Selain itu tidak ada juga pemilik rumah menengah bawah, apalagi rumah subsidi, yang mau memanfaatkan jasa broker untuk memasarkan rumahnya, karena keberatan membayar fee tersebut.

Hampir 100 persen pemilik rumah menengah bawah, bila hendak menjual rumahnya, memasarkannya sendiri tanpa perantara.

Belum pernah terdengar pula yang memasarkannya secara online melalui marketplace. Padahal, sekarang pemasaran properti hampir sepenuhnya sudah online dan atau melalui marketplace.

Berita Terkait

Ekonomi

Oktober Kredit Properti Mulai Meningkat, Didorong Kredit Real Estat

Penyaluran kredit perbankan masih memprihatinkan. Menurut laporan uang beredar...

Jelang Akhir Tahun, Deposito di Bank Menurun, Tabungan Meningkat

Laporan uang beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia akhir pekan...

Uang Beredar Sedikit Turun, Menkeu Tambah Likuiditas Perbankan Rp76 Triliun

Uang beredar adalah indikator aktivitas ekonomi. Kenaikan atau penurunan...

Berita Terkini