Cadangan Devisa RI Kian Meningkat, November Bertambah USD200 Juta
Cadangan devisa sangat penting bagi sebuah negara untuk menjaga nilai tukar mata uangnya, serta untuk membiayai impor dan pembayaran utang luar negeri. Makin besar cadangan devisa, kian bagus dampaknya bagi ketahanan ekonomi sebuah negara.
Pada akhir September 2025 cadangan devisa RI merosot ke titik terendah dalam setahun terakhir menjadi USD148,7 miliar, dibanding akhir Agustus 2025 sebesar USD150,7 miliar.
Sebagai perbandingan, cadangan devisa pada September 2024 tercatat sebesar USD149,9 miliar. Setelah itu nilainya selalu di atas USD150 miliar. Bahkan, pada Maret 2025 mencatat rekor tertinggi sebesar USD157,1 miliar.
Namun, pada akhir Oktober 2025 cadangan devisa RI kembali naik menjadi USD149,9 miliar, menyamai angka September 2024, dan akhir November 2025 meningkat lagi menjadi USD150,1 miliar atau bertambah sekitar USD200 juta.
Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso, kenaikan cadangan devisa akhir November 2025 itu antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
“Posisi cadangan devisa akhir November 2025 itu setara pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” kata Ramdan melalui keterangan tertulis, Jum’at (5/12/2025).
Baca juga: Akhir Oktober 2025 Cadangan Devisa RI Kembali Meningkat
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan eksternal ekonomi RI, serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan Bank Indonesia juga meyakini, ketahanan sektor eksternal itu tetap kuat, didukung prospek ekspor yang tetap terjaga, serta arus masuk penanaman modal asing yang diprakirakan terus berlanjut. Sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi di Indonesia yang tetap menarik.