Hadiri Akad Massal 50.030 Rumah Subsidi. Presiden: 29 Juta Rakyat Belum Punya Rumah
Presiden Prabowo Subianto menghadiri akad massal 50.030 unit rumah subsidi yang dibiayai dengan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) skim Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di perumahan Pondok Banten Indah, Kota Serang, Banten, Sabtu (20/12/2025).
Selain Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara), acara juga dihadiri sejumlah menteri seperti Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menhub, Menlu, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Mensesneg, Menteri Transmigrasi, Menpora, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BPS, Komisioner BP Tapera, serta sejumlah gubernur/wakil gubernur dan bupati/walikota.
Sebanyak 300 akad dilaksanakan secara langsung (luring) di lokasi acara, melibatkan 11 bank penyalur KPR. Sedangkan 49.730 akad lainnya digelar secara daring di lebih dari 110 lokasi di 33 provinsi bersama 39 bank penyalur KPR lainnya.
Dalam acara itu Presiden juga melakukan serah terima kunci rumah secara simbolis kepada sejumlah debitur dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang sudah melakukan akad.
Mulai dari pekerja formal seperti pegawai sampai pekerja informal seperti ART, nelayan, tukang cukur, driver ojol, penjual seblak, dan pemilik warung kelontong. Presiden juga berdialog secara daring dengan sejumlah MBR yang melakukan akad KPR Sejahtera FLPP di seluruh Indonesia pada hari itu.
Sebelum menghadiri serangkaian kegiatan itu, Presiden didampingi Menteri PKP Maruarar Sirait, meninjau beberapa titik di perumahan Pondok Banten Indah yang mengembangkan rumah subsidi sambil berdialog singkat dengan para penghuninya.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyatakan, KPR FLPP merupakan salah satu instrumen pemerintah untuk memenuhi hak rakyat atas tempat tinggal. KPR FLPP memberikan bunga hanya 5 persen per tahun selama tenor kredit maksimal 20 tahun, sehingga cicilannya terjangkau oleh MBR.
“Ini (subsidi FLPP) merupakan upaya membantu rakyat kita yang paling lemah, yang masih belum kuat, agar bisa hidup layak. Ini perjuangan kita bersama. Karena itu saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang bersatu memenuhi salah satu kebutuhan dasar rakyat kita,” kata Kepala Negara.

Baca juga: Presiden Saat Akad Massal 26.000 Rumah: Target Memang Sengaja Dipatok Tinggi
Sebelumnya pada akhir September 2025, Presiden Prabowo menghadiri akad massal 26.000 rumah subsidi yang dibiayai dengan KPR FLPP di perumahan Pesona Kahuripan 9, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut Presiden, perlu kerja keras dan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan untuk memenuhi kebutuhan rumah orang banyak. Hingga saat ini ia menyebut masih terdapat sekitar 29 juta rakyat yang belum punya rumah.
“Cita-cita kita masih jauh, 29 juta rakyat masih belum punya rumah. Jadi, Pak Ara kerja keras, semua menteri dikontak, cari jalan (untuk memenuhinya). Kalau ada kehendak, pasti ada jalan,” tegas Presiden.
Kepala negara menambahkan, Indonesia merupakan negara yang kaya, namun selama ini kurang pandai mengelola kekayaannya. Sekarang, kekayaan itu harus bisa dikelola dengan baik, transparan, dan bertanggung jawab.
“Di situlah pentingnya penegakan hukum, serta kehadiran negara yang bersih dan berintegritas. Pemerintah harus bersih, dan tidak mengizinkan institusi-institusinya korup. Saya berusaha membersihkan aparat kita, yang memberi pelayanan kepada rakyat. Kalau yang memberi pelayanan tidak baik, tidak jujur, saya kira kekayaan terus akan tidak sampai ke tangan rakyat,” tegas Presiden.
Melalui percepatan program perumahan rakyat serta penguatan tata kelola pemerintahan, Presiden menegaskan tekad pemerintah memastikan hasil pembangunan benar-benar dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
“Kehadiran negara harus dirasakan rakyat dalam setiap situasi, baik dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mereka melalui berbagai program seperti program perumahan rakyat, maupun dalam penanganan bencana yang cepat, terpadu, dan berkeadilan,” tutup Presiden.