Selasa, Desember 23, 2025
HomeBerita PropertiJelang Akhir Tahun Kredit Properti dan KPR Tumbuh Makin Tinggi

Jelang Akhir Tahun Kredit Properti dan KPR Tumbuh Makin Tinggi

Setelah menurun menjadi 7 persen (yoy) pada Oktober 2025 dari 7,2 persen (September 2025) dan 7,7 persen (Agustus 2025), pertumbuhan penyaluran kredit kembali meningkat pada November 2025 menjadi 7,9 persen menjadi Rp8.196,4 triliun.

Hal itu terungkap dari laporan uang beredar Bank Indonesia yang dipublikasikan, Senin (22/12/2025). Penyaluran kredit kepada korporasi dan perorangan keduanya meningkat menjadi 11,5 persen dan 3,7 persen, dari Oktober 2025 sebesar 10,2 persen dan 3,1 persen. Sementara krdeit lainnya menurun dari 8 persen menjadi 6,2 persen.

Berdasarkan penggunaan, kredit modal kerja (KMK) tumbuh 2,5 persen, lebih tinggi dibanding 2,1 persen pada Oktober 2025. Didorong terutama oleh pertumbuhan sektor konstruksi dan jasa-jasa.

Sedangkan kredit investasi tumbuh lebih tinggi lagi menjadi 17,8 persen dibanding Oktober sebesar 15 persen. Terutama bersumber dari sektor pengangkutan dan komunikasi, serta manufaktur dan sejenisnya.

Begitu pula kredit konsumsi (KK) tumbuh 7,2 persen, lebih tinggi dibanding 6,9 persen pada Oktober. Terutama didorong peningkatan KPR dan kredit multiguna sebesar 6,9 persen dan 8,8 persen dari bulan sebelumnya 6,8 persen dan 8,1 persen.

Sementara kredit kendaran bermotor makin anjlok, terkontraksi (minus) 4,7 persen dari minus 2,1 persen pada Oktober 2025.

Baca juga: Oktober Kredit Properti Mulai Meningkat, Didorong Kredit Real Estat

Kredit properti juga demikian, tumbuh lebih tinggi 7,4 persen dibanding 5 persen pada Oktober 2025 dan 4,3 persen pada September 2025.

Terutama berasal dari kredit konstruksi yang tumbuh pesat 8,1 persen dibanding 0 persen pada Oktober, dan kredit real estate yang tumbuh 8,2 persen dari Oktober 7,7 persen, serta KPR 6,9 persen dari sebelumnya 6,8 persen. Pada September 2025 kredit real estate, KPR, dan kontruksi tumbuh 6,6 persen, 7,2 persen, dan -2,7 prsen.

Sementara pertumbuhan kredit UMKM makin terkontraksi (minus) 0,7 persen dibanding -0,1 persen pada Oktober 2025. Didorong penurunan kredit mikro dan menengah yang terkontraksi makin dalam -5,5 persen dan -0,6 persen dibanding Oktober sebesar -4,3 persen dan -1,4 persen. Sedangkan kredit UMKM skala kecil masih tumbuh 5,9 persen, kendati menurun dibanding Oktober 2025 sebesar 6,4 persen.

Berita Terkait

Ekonomi

Tabungan di Bank Terus Meningkat Jelang Akhir Tahun, Deposito Terus Menurun

Laporan uang beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia, Senin (22/12/2025)...

Berita Terkini