Showroom untuk ruang pajang otomotif didesain sekaligus sebagai tempat kongkow.
HousingEstate, Jakarta - Revolusi teknologi informasi (TI) yang mengubah gaya hidup masyarakat termasuk dalam berbelanja, telah membuat banyak tempat dengan berbagai fungsi dirancang lebih cozy, comfort, dan homy, guna memberikan pengalaman menyenangkan kepada para pengunjungnya termasuk untuk selfie.
Hal itu terjadi di hampir semua bidang termasuk properti seperti mal, perkantoran, resto-kafe, toko ritel, salon, perpustakaan, museum, sampai showroom produk otomotif. Salah satunya showroom motor besar Royal Enfield di bilangan Pejaten Barat, Kemang, Jakarta Selatan.
Royal Enfield adalah sepeda motor legendaris yang lahir di Inggris awal tahun 1900, kemudian dibeli dan dipabrikasi di India tahun 1970 melalui perusahaan Eicher Motors Ltd.
Menurut Irvino Edwardly, Country Manager-Indonesia Royal Enfield, showroom yang dirancang untuk motor ini mengusung konsep living room (ruang keluarga) di sebuah rumah. “Makanya kita pakai sofa, meja kayu panjang seperti meja makan, dan beberapa lainnya untuk mengusung local point yang menghadirkan suasana nyaman seperti living room di rumah,” katanya.
Fasad bangunan bertemakan industrial
Desain interior showroom itu dirancang Studio Lotus dari New Delhi, India, yang memiliki kesamaan tone dengan semua showroom Royal Enfield di seluruh dunia. Dari luar tampilan fasad bangunannya bergaya industrial dengan dominasi warna abu-abu semen dan material kaca.
Keseluruhan bangunan showroom luasnya mencapai 167 m2 yang dibangun di atas lahan 1.800 m2 dan beroperasi sejak awal tahun 2016. Beberapa gaya industrial itu dipertahankan di bagian dalam dengan plafon yang terekspos dan tiang-tiang pondasi bangunan warna abu-abu, selain lantai yang dibiarkan menggunakan lapisan semacam coran semen. Rangkaian tone industrial yang cenderung keras itu menemukan pijakannya terkait aplikasi konsep garage (garasi) karena yang dipajang adalah sepeda motor.
Mock up Royal Enfield modifikasi
Stand out
Konsep lifestyle lainnya yang diterapkan di showroom ini adalah dipajangnya berbagai kebutuhan pelengkap dan aksesoris khusus untuk pengguna motor Royal Enfield. Perangkat seperti helm, jaket, celana, kemeja, kaus, hingga gantungan kunci yang seluruhnya bermerek Royal Enfield, dipajang layaknya busana di sebuah butik.
Untuk sesaat kita mendapatkan kesan seakan motor yang dipajang hanya aksesori pendukung ketika melihat-lihat produk busana dan aksesoris pelengkapnya.
Beberapa hal lainnya yang cukup menonjol dari showroom adalah berbagai pajangan di dinding yang menggunakan bagian-bagian (parts) dari motor Royal Enfield. Bahkan, ada satu bidang dinding yang memajang seluruh part Royal Enfield secara terurai. Selain unik, pajangan itu membuat dinding menjadi spot yang pasti dilihat pengunjung saat masuk ke dalam showroom.
“Konsep-konsep stand out seperti itu memperkuat desain keseluruhan ruangan, karena showroom ini dimaksudkan bukan hanya untuki tempat bertransaksi tapi juga hangout. Istilahnya bisa jadi second home terutama untuk komunitas pengguna Royal Enfield sekaligus tempat untuk mensosialisasikan produk-produk kami. Tempat ini terbuka bagi para pencinta motor dan komunitasnya untuk berbagi pengalaman,” jelas Vino.
Enak Dimodifikasi
Motor Royal Enfield yang bermodel retro classic sangat tepat dipajang dengan konsep showroom seperti ini. Berbeda dengan motor besar lain yang umumnya untuk memuaskan hobi, Vino menyebut motor Royal Enfield menyasar kalangan menengah yang menyukai motor besar untuk kegiatan sehari-hari.
“Saat ini gaya retro klasikal ini lagi digemari, terlebih lagi Royal Enfield sangat oke dan nyaman digunakan untuk kegiatan sehari-hari baik saat jalanan lancar maupun macet. Dimensinya sangat ideal, nggak besar tapi juga tidak terlalu kecil. Modelnya juga sangat enak dimodifikasi dan memang membuat orang terinspirasi untuk memodifikasinya. Presiden Jokowi waktu beli motor custom itu originalnya kan Royal Enfield,” ungkapnya.
Motor Royal Enfield juga terkenal tangguh dan kerap dipakai untuk riding jarak jauh dengan trek medan jalan ekstrim. Motor ini bahkan pernah digunakan untuk perjalanan hingga ke Gunung Himalaya di Nepal. Di Indonesia ada empat tipe motor Royal Enfield yang dipasarkan. Harganya Rp64,5 juta–172 juta per unit on the road.
